Deteksi Disleksia, Sekolah Dasar Negeri di Tangerang Adakan Skrining kepada Para Siswa

Senin, 25 April 2022 - 23:51 WIB
loading...
Deteksi Disleksia, Sekolah Dasar Negeri di Tangerang Adakan Skrining kepada Para Siswa
SDN Karawaci 5 Tangerang berencana mengadakan screening test kepada para siswa untuk mendeteksi gangguan disleksia pada para siswa. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karawaci 5 Tangerang berencana mengadakan screening test kepada para siswa pada 12 Mei 2022. Hal itu dilakukan untuk mendeteksi gangguan disleksia pada para siswa.

Koordinator Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) di SDN Karawaci 5 Tangerang, Sri Palupi Handayani mengatakan, serangkaian kegiatan ini merupakan lanjutan dari acara seminar Pendidikan Inklusif yang pernah diadakan bersama Dyslexia Genius Malaysia (DGM) pada pekan lalu.

Berawal dari kunjungan persahabatan yang dilakukan oleh Dyslexia Genius Malaysia (DGM) dengan SDN Karawaci 5 Kota Tangerang sebagai ungkapan terima kasih karena sekolah telah ikut berpartisipasi pada pelaksanaan Lomba



"ASEAN Art Competition" yang diadakan pihak DGM secara virtual pertengahan bulan lalu. Sehingga, berlanjut dengan rencana pihak Dyslexia Genius Malaysia yang ingin memfasilitasi SDN Karawaci 5 untuk melakukan tes awal (screening test) dalam upaya pendeteksian dini untuk mengetahui siapa saja siswa yang terindikasi disleksia.



“Insya Allah habis Lebaran akan dilakukan screening test di SDN Karawaci 5 (Kota Tangerang) oleh Dyslexia Genius Malaysia. Harapannya screening test ini berguna bagi para pendidik di sekolah kami untuk mengetahui porsentase siswa yang terindikasi disleksia, sehingga memiliki respons yang tepat bagi seluruh siswa tersebut. Sehingga kegiatan ini dapat dijadikan sebagai pilot project bagi sekolah-sekolah lain yang memiliki kelas inklusi di Kota Tangerang. Ini merupakan tahap awal/ tes awal. Nanti, jika hasilnya ada yang terindikasi disleksia, barulah dilakukan Assessment lanjutan,” kata Sri saat dihubungi, Senin (25/4/2022).

Sri menjelaskan Disleksia merupakan suatu gangguan di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, dan mengeja. Disleksia umumnya terjadi pada anak-anak, dan dapat menyerang anak dengan kemampuan intelegensi lebih dari rata-rata. Siswa yang menderita disleksia, secara fisik sama dengan siswa normal pada umumnya.

Mereka biasanya memiliki gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Namun, karena mereka biasanya memiliki kemampuan intelegensi lebih dari rata-rata inilah yang jika ditangani secara tepat dapat menjadi aset sumber daya manusia yang potensial. Ketika ditemukan adanya siswa terdeteksi disleksia, harapannya murid tersebut dapat diberikan penanganan yang tepat dan sesuai.

“Biasanya kita menganggap siswa yang tidak pintar (bodoh) karena tidak bisa membaca, tidak bisa menulis. Biasanya mulai terlihat di kelas antara 1-3 karena mungkin sesungguhnya mereka mengalami gangguan disleksia tersebut, dan seharusnya dilakukan suatu penanganan yang sesuai. Mungkin karena memang selama ini kita tidak mengetahui adanya kelainan disleksia yang dialami siswa tersebut, sehingga penanganan kita kurang tepat dan akurat. Harapannya dengan tes awal ini anak-anak disleksia dapat cepat terbantu, bisa jadi murid tersebut malah memiliki potensi yang luar biasa karena secara IQ mereka di atas rata-rata,” urai Sri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1161 seconds (0.1#10.140)