Wanita di Kembangan Jakbar Diduga Jadi Korban KDRT, Dipukuli hingga Diancam Dibunuh

Kamis, 14 April 2022 - 20:20 WIB
loading...
Wanita di Kembangan Jakbar Diduga Jadi Korban KDRT, Dipukuli hingga Diancam Dibunuh
Wanita berinisial MMS (45) melaporkan suaminya D (45) terkait kasus dugaan KDRT ke Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (14/4/2022). Foto: MPI/Dimas Choirul
A A A
JAKARTA - Wanita berinisial MMS (45) melaporkan suaminya D (45) terkait kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) ke Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (14/4/2022). MMS telah menjadi korban kekerasan sejak 2019.

MMS mengaku mendapatkan sejumlah kekerasan berupa pemukulan berkali-kali hingga ancaman dibunuh. "Dia mukulin saya sama jepit tangan saya. Kepala saya dua kali dipukul terus waktu saya habis mandi saya keringin rambut pakai hairdryer dua kali ke leher saya. Terus habis itu dia suruh mba (pembantu) saya ngambil pisau buat ngebunuh saya," ujarnya, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Diduga Jadi Korban KDRT, WNA Panama Minta Bantuan Jokowi

Perbuatan keji suaminya sudah berlangsung sejak tahun 2019. Saat itu, dia heran melihat tingkah suaminya yang sering marah-marah. Terlebih lagi, korban pernah dipukul hingga menyebabkan matanya berdarah.

"Saat itu (di awal 2019) pernah dipukul. Jadi udah sering sekali saya ngalamin pukulan suami saya. Ditendang diinjak-injak peranakan saya, dicekik, ditonjok sampai mata saya berdarah," ujar MMS.

Dia tak tahu pasti apa yang menyebabkan suaminya seperti itu. Namun, dia menduga sering kali mendengar alasan suaminya mengeluhkan tak rela menghidupinya.
Baca juga: KDRT Berujung Pembunuhan, Emosi Pelaku Tak Terkontrol

"Dia nggak rela karena ngebayarin saya makan, ngongkosin saya. Padahal, saya masih istrinya," ucapnya.

Korban mengaku baru kali ini dapat melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi. Sebab, selama ini mobilitasnya sering dibatasi oleh sang suami di dalam rumah.

Kapolsek Kembangan Kompol Binsar H Sianturi mengatakan, telah menerima laporan tersebut. Pihaknya masih memproses laporan tersebut. "Laporan sudah diterima, sedang kami selidiki," ujarnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2253 seconds (0.1#10.140)