Sadar Lahan yang Ditempati Milik Negara, Warga Ini Memilih Pergi dari Pancoran Buntu

Jum'at, 01 April 2022 - 10:09 WIB
loading...
Sadar Lahan yang Ditempati Milik Negara, Warga Ini Memilih Pergi dari Pancoran Buntu
Kawasan Pancoran Buntu, Jakarta Selatan, yang merupakan lahan milik PT Pertamina.Foto/SINDOnews/Ari Sandita Murti
A A A
JAKARTA - Sejumlah warga Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan , memilih meninggalkan rumah mereka setelah mengetahui lahan yang ditempat merupakan milik PT Pertamina . Meskipun saat ini masih ada warga yang memilih bertahan di lahan tersebut.

Warga sekaligus mantan Sekretaris RT di kawasan Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan, Didik mengaku telah diperlihatkan bukti-bukti terkait kepemilikan lahan tersebut. Setelah mengonfirmasinya, dia pun memilih pindah dari lahan yang kini jadi polemik itu.

"Saya memilih pergi setalah diberitahu PT Pertamina memiliki hak milik dan ada bukti-bukti segala macam. Terus saya bandingkan dengan ahli waris yang selama ini katanya yang punya, tapi enggak ada barang bukti," kata Didik pada Jumat (1/4/2022).

Menurutnya, setelah membandingkan bukti-bukti tersebut, dia memilih meninggalkan lapaknya di Pancoran Buntu 2. Baca: 23 Warga Masih Bertahan di Pancoran Buntu Jaksel

"Akhirnya saya dengan ikhlas pergi dari situ. Dulu orang tua di sana juga pernah ngomong ke saya, Dik suatu saat ada pengosongan, udah kamu ikhlas aja. Mana yang terbaik, udah kamu ambil," tuturnya.

Di sisi lain, Didik mengaku telah mendapatkan uang tali kasih dari Pertamina. Uang tali kasih itu terbagi menjadi tiga klaster sesuai besaran lapak bangunan.

"Terus terang, saya tidak menutup-nutupi. Jadi dari 1-100 meter sekitar Rp17 juta. Selanjutnya, 100-300 meter sekitar Rp38 juta, dan 300 meter sekian itu Rp60,5 juta," ungkap Didik. Didik mengaku pertama kali menginjakkan kaki di Pancoran Buntu 2 antara tahun 1988 hingga 1989.

Ketika itu plang PT Pertamina sudah terpasang di lahan Pancoran Buntu 2, lahan Pancoran Buntu 2 mulai ramai diduduki warga pada tahun 2008 hingga 2009, mayoritas dijadikan sebagai lapak-lapak pemulung.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2451 seconds (0.1#10.140)