Sehari, warga Tangsel produksi 1.650 kubik sampah

Kamis, 14 Maret 2013 - 20:30 WIB
Sehari, warga Tangsel produksi 1.650 kubik sampah
Sehari, warga Tangsel produksi 1.650 kubik sampah
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengefektifkan program tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) 3R atau Reduce, Reuse, Recycle secara ter-cluster pada tiap-tiap wilayah Rukun Warga (RW).

Wakil Wali Kota Tangerang Benyamin Davnie mengatakan, dalam sehari, produksi sampah di Kota Tangsel mencapai 1.650 kubik. Persoalan sampah, menurut Benyamin, terjadi karena belum terciptanya budaya kesadaran dari masyarakatnya.

“Belum lagi masih banyak yang tertangkap tangan sering membuang sampah di median jalan,” ujar Benyamin Davnie, kepada wartawan di Tangerang, Kamis (14/3/2013).

Padahal menurut Benyamin, Pemkot Tangsel sejak 2011 telah mempersiapkan pengadaan gerobak sampah, tempat sampah dan armada pengakut sampah yang terus ditambah.

“Tak ada yang meyakinkan bisa mengurangi beban sampah. Kalau belum terbukti, kami lebih baik mengefektifkan TPST 3R, daripada harus buang anggaran yang hasilnya belum terbukti,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangsel Mochammad Taher mengatakan, pihaknya telah memiliki 29 truk sampah, 14 mobil pick up 14, motor roda tiga disetiap kelurahan ada 54 serta 70 ambrol.

”Anggaran tahun ini kami persiapkan untuk operasional managemennya mencapai Rp11 miliar. Itu belum termasuk yang lain-lain, hanya khusus untuk operasional mengakut sampah dari hulu sampai ke hilir,” ungkapnya.

Berkaitan dengan sampah di pasar tradisional, Taher mengatakan, pihaknya sudah tak memperdulikan pasar masih dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sebab, ketika sampah berserakan tetap yang disalahkan oleh warga Pemkot Tangsel.

“Bisa diukur saat ini, bagaimana kami all out membenahi sampah di pasar, mulai dari median jalan dan yang ada di kolong fly over Pasar Ciputat,” terangnya.

Taher juga meminta kepada masyarakat maupun pedagang, agar bisa membantu dalam mengurangi produksi sampah. Caranya, dengan mereduksi sampah yang turun ke TPA Cipeucang.

“Warga sudah harus bisa memilah mana sampah organic dan sampah non organic, karena ada nilai tambahnya kalau kita bisa memisah,” terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5574 seconds (0.1#10.140)