Ajak Partisipasi Masyarakat, Anies: Identitas Pelapor di Aplikasi Jaki Dirahasiakan

Kamis, 24 Maret 2022 - 20:10 WIB
loading...
Ajak Partisipasi Masyarakat, Anies: Identitas Pelapor di Aplikasi Jaki Dirahasiakan
Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi pembicara dalam Webinar March Festival Road to Digital Innovation Awards 2022, yang diselenggarakan MNC Portal, Kamis (24/3/2022). Foto: MPI
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melaporkan berbagai peristiwa atau pun situasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta. Anies berjanji akan melindungi privasi pelapor yang dapat dilakukan melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki).

Anies mengatakan, seluruh data dari pelapor akan dijamin kerahasiaannya. Bahkan Anies mengaku, sudah melakukan training kepada jajarannya yang melakukan respons tindak lanjut dari laporan warga di aplikasi Jaki .

Menurut Anies, untuk keamanan data online agar privasi terjaga, Pemprov DKI membangun sistem pelaporan di aplikasi Jaki agar warga memiliki ruang untuk melaporkan hal-hal disekitarnya dan dapat saling berinteraksi terkait laporan tersebut.

"Di situ kita melindungi informasi pelapornya. Sempat di awal ada pelaksanaan yang kurang menjaga kerahasian pelapor bukan karena sistem tapi karena yang bekerja di lapangan tidak terbiasa dengan penggunaan alat secara digital secara confidential," kata Anies dalam webinar March Festival Road to Digital Innovation Awards 2022 yang diselenggarakan MNC Portal, Kamis (24/3/2022).

Agar data identitas dari pelapor tidak terbuka di lokasi yang dilaporkan, Anies menuturkan, Pemprov DKI sudah melakukan training terhadap sumber daya manusia (SDM) yang melaksanakan tindak lanjut dari laporan warga di aplikasi Jaki.

"Jadi petugas kita saat ke lapangan tidak menyebutkan nama pelapor, jadi kita melakukan training pada SDM kita agar tidak mengungkap identitas pelapor di lokasi yang dilaporkan. Kita harus percayakan kepada pakar dan ahlinya serta memiliki track record (soal privasi)," tuturnya.

Tak hanya itu, Anies mengaku membuat sebuah website dengan nama Jala Hoax. Website tersebut berisi berbagai konten dan informasi di Jakarta yang memenuhinya kualifikasi hoaks.
"Kita sebagai warga yang hidup di zaman digital kita harus menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Ini benteng terkuat melawan hoaks," ujarnya. Hoaks, kata dia, akan mudah tersebar jika pembacanya tidak memiliki pemikiran kritis atas informasi yang didapat.

"Berikan tempat untuk warga mengecek. Tumbuhkan sikap kritis untuk melakukan double check. Perkembangan teknologi digital perlu kita sosialisasikan ke masyarakat. Perubahan itu tidak bisa dicegah, kita masyarakat harus mengantisipasi dengan seksama dan cepat serta membawa manfaat bagi semua," ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2241 seconds (0.1#10.140)