Polisi Periksa Kemenkes Terkait Hasil Swab Palsu yang Terhubung ke PeduliLindungi

Jum'at, 11 Maret 2022 - 18:55 WIB
loading...
Polisi Periksa Kemenkes Terkait Hasil Swab Palsu yang Terhubung ke PeduliLindungi
Polresta Bandara Soekarno-Hatta memeriksa Kemenkes terkait kasus pemalsuan hasil swab PCR dan antigen palsu yang terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi, Rabu (9/3/2022). Foto: Dok SINDOnews
A A A
TANGERANG - Polresta Bandara Soekarno-Hatta memeriksa Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) terkait kasus pemalsuan hasil swab PCR dan antigen palsu yang terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi , Rabu (9/3/2022).

Diketahui, 4 pegawai Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditetapkan tersangka kasus pemalsuan ratusan surat hasil swab antigen. Mereka yakni MSF, S, HF, dan AR yang memiliki peran berbeda.
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Bahayakan Perangkat Pengguna

Kanit Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ipda Suwandi mengatakan, AR terdaftar dan memiliki akun yang dapat mengakses hasil swab test PCR dan antigen ke PeduliLindungi.

"Kami telah melakukan pemeriksaan saksi terhadap Kemenkes dan hasilnya AR terdaftar di aplikasi PeduliLindungi sebagai orang yang bisa mengakses hasil swab test PCR dan antigen," ujarnya, Jumat (11/3/2022).

Selanjutnya, polisi akan memanggil Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang terkait kepemilikan akun PeduliLindungi milik AR. Dinkes Kabupaten Tangerang merupakan pihak yang bertanggungjawab lantaran memberi akses PeduliLindungi kepada AR.
Baca juga: Kapolda Metro Minta Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Dimaksimalkan

Pasalnya, klinik yang dilampirkan AR dalam hasil tes swab PCR dan antigen palsu tersebut bodong alias tidak diketahui keberadaannya. "Kita panggil Dinkes Kabupaten Tangerang karena yang mengaprove AR di aplikasi PeduliLindungi itu Dinkes Kabupaten Tangerang," ujar Suwandi.

Pihaknya akan terus memproses kasus dan terus mencari saksi lainnya. "Proses hukum kasus ini masih berjalan. Kita masih cari tahu bagaimana AR bisa masuk atau memiliki akun di PeduliLindungi, sementara kliniknya saja tidak ada wujudnya. Untuk saksi baru sudah ada beberapa yang kita periksa. Kita juga masih mencari saksi lainnya," katanya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3844 seconds (0.1#10.140)