134 bangunan di Kota Tua perlu direvitalisasi

Jum'at, 14 Desember 2012 - 10:03 WIB
134 bangunan di Kota Tua perlu direvitalisasi
134 bangunan di Kota Tua perlu direvitalisasi
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 134 bangunan peninggalan Belanda yang berada di kawasan Kota Tua akan direvitalisasi tanpa mengubah bentuk aslinya.

Revitalisasi itu dilakukan terkait dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang ingin menjadikan kawasan Kota Tua sebagai ikon pariwisata ibu kota.

Bangunan-bangunan lain yang ada dan sudah tidak terpakai di Kota Tua juga akan dimanfaatkan untuk hotel, butik, maupun restoran nantinya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Buhdiman mengatakan, pihaknya setuju jika kawasan Kota Tua akan dikembangkan.

Sedangkan rencana pengembangan sendiri akan dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama yakni fokus dimulai di zona Taman Fatahillah dan Sunda Kelapa.

"Dua, lokasi itu dulu yang akan dilakukan penataan. Setidaknya ada 134 bangunan cagar budaya," kata Arie, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (14/12/2012).

Dari 134 bangunan cagar budaya itu, yang tercatat menjadi milik Pemprov DKI hanya memiliki lima bangunan. Kelimanya yakni, Museum Sejarah Jakarta, Museum Bahari, Balai Konservasi, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik.

"Yang banyak (pemiliknya) swasta dan BUMN. Kita harus meminta dukungan pemerintah pusat, termasuk juga Kementerian Keuangan. Tahap berikutnya adalah format kerjasamanya," jelas Arie.

Terkait rencana kerjasama itu, Arie menyatakan nantinya akan dibuat bisnis plan yang bisa menguntungkan keduanya. "Perbaikannya tunggu hasil pembicaraan. Apakah akan diopeni sendiri atau di take over DKI. Akan membuat semacam bisnis plan, seperti apa," ujarnya.

Namun, untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung ke Kota Tua, maka harus dibangun berbagai fasilitas seperti hotel, restoran, serta galeri.

Tidak hanya itu, Kota Tua juga harus dikembangkan sebagai pusat kratifitas dan mendorong industri kreatif. Dan nantinya akan diberikan tempat kepada UKM untuk mengembangkan usahanya.

"Pasti, kita harus memberikan perhatian untuk UKM, dengan format tertata sesuai visi pengembangan Kota Tua, kawasan dengan nilai kesejarahan yang tinggi," tukas Arie.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5013 seconds (0.1#10.140)