PSBB Transisi, Geliat Pegowes Naik 1.000%

Senin, 15 Juni 2020 - 08:13 WIB
loading...
PSBB Transisi, Geliat...
Warga berolahraga dengan bersepeda saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)transisi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, kemarin. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Geliat aktivitas warga bersepeda terjadi peningkatan yang luar biasa di masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta. Bahkan hasil survei Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) menunjukkan terjadi kelonjakan hingga 1.000%.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengungkapkan, peningkatan jumlah warga DKI yang menggunakan sepeda terjadi sejak PSBB transisi. Peningkatan tersebut terjadi pada jam-jam kerja, seperti menjelang pagi dan saat sore hingga malam. Hal itu, kata dia, banyak warga yang terus beralih menggunakan sepeda sebagai transportasi.

“Dari survei itu didapatkan jumlah pengguna sepeda, khususnya di Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin ada peningkatan yang signifikan, dan ini harus difasilitasi untuk menjamin keselamatan dan keamanan pesepeda,” ujar Syafrin, kemarin. (Baca: Lawan Covid-19, Masyarakat Diminta Terapkan Hidup Sehat dengan Bersepeda)

Dia menyebutkan, untuk memfasilitasi melonjaknya pengguna sepeda tersebut, pihaknya akan menyediakan pop up bike lines atau jalur sepeda sementara selama pandemi Covid-19 dengan melebarkan jalur sepeda dari 1,25 meter menjadi 2 meter dan memberi cone pembatas dengan jalur kendaraan lainnya.

Syafrin mengatakan, pop up bike lines tersebut saat ini tengah diuji coba seiring dengan jalur sepeda yang dibuka sebagai pengganti Car Free Day (CFD). “Sekarang sedang uji coba di jalan dan akan terus kami evaluasi,” katanya.

Dia menambahkan, untuk jalur sepeda tersebut, sementara hanya akan diberlakukan di sepanjang Jalan Bundaran Senayan–Simpang Patung Kuda. Menurut dia, fasilitas tersebut merupakan dedikasi bagi warga yang beralih ke sepeda agar tetap terjamin keamanan saat di jalan. (Lihat Videonya: Tekan Penyebaran Covid-19, Mal di Yogyakarta terapkan Sistem Anti Sentuh)

Sebelumnya, kata syafrin, lajur sepeda dengan pejalan kaki disatukan di trotoar. Namun, saat ini pihaknya akan memisahkan untuk jalur pesepeda dalam menekan laju penyebaran virus Covid-19.

“Jadi, yang sebelumnya di beberapa jalur kita satukan dengan trotoar, karena ada peningkatan pengguna sepeda kemudian dalam mengatasi wabah Covid-19 agar tidak menyebar, maka kita pisah sekarang, jadi trotoar hanya pejalan kaki, lalu lintas kita siapkan dengan batas cone,” katanya.

Kemarin meskipun hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Sudirman-Thamrin dinonaktifkan, tapi antusias warga untuk bersepeda sangat luar biasa. Hampir di dua jalur tersebut, baik kiri maupun kanan, para pesepeda berlalu lalang dengan santai. (Baca juga: Catat! Keluar Masuk Jakarta Warga Jabodetabek hanya Perlu Tunjukkan E-KTP)

Meskipun Dinas Perhubungan menyiapkan satu jalur dengan pembantas, tapi tidak bisa menampung banyaknya pegowes sehingga jalur yang semula satu akhirnya menjadi dua. Pemandangan serupa juga terjadi di kawasan Senayan Gelora Bung Karno (GBK). Mereka yang berolahraga kebanyakan menggunakan sepeda, baik bersama keluarga maupun teman.

“Selama korona, baru kali ini saya ke GBK. Kaget saja karena banyak yang berolahraga menggunakan sepeda, padahal hari biasanya tidak sebanyak ini,” kata Iwan, 38, pegowes asal Kelurahan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. (Komaruddin Bagja Arjawinangun)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)