Indonesia Halal Watch Resmikan Rumah Tempe di Bogor

Jum'at, 12 Juni 2020 - 23:30 WIB
loading...
Indonesia Halal Watch Resmikan Rumah Tempe di Bogor
Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch, Ikhsan Abdullah meresmikan Rumah Tempe A Zaki di Kota Bogor, pada Jumat (12/6/2020)
A A A
BOGOR - Tempe sebagai makanan khas Indonesia sejak abad ke-12, telah terkenal di seluruh dunia bahkan sempat diklaim sebagai makanan asli setempat oleh negara lain. Pengrajin tempe sebagai industri kecil rumahan yang berbasis halal telah mampu bertahan dan tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan gizi seimbang.

Terbukti semua pengrajin tempe saat ini tumbuh dengan baik ditengah-tengah pandemi Covid-19. Salah satu indikasi pertumbuhan tersebut adalah diresmikannya Rumah Tempe A Zaki di Perumahan Bogor Raya Permai Blok FG, Jalan Bojong Neros Curug, Bogor, pada Jumat (12/6/2020).

“Hal yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah bagaimana pengrajin tempe mendapatkan suplai kedelai dengan harga yang relatif murah karena tempe menghiasi semua meja makan masyarakat Indonesia dari mulai masyarakat sederhana sampai dengan masyarakat yang berpenghasilan tinggi" ungkap Ikhsan Abdullah, selaku Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI disela kunjungan ke Rumah Tempe A Zaki pada Jumat siang.

Perlu diketahui bahwa kedelai sebagai bahan utama tempe sampai saat ini 85% masih menggunakan kedelai impor asal Amerika, berarti harus mengeluarkan devisa besar. Padahal konon dahulu nenek moyang kita sebagai bangsa pemakan tempe dapat memenuhi sendiri kebutuhan kedelainya.

Ini tentu harus mendapatkan perhatian kita semua, bagaimana Indonesia yang memiliki universitas terkemuka dan fakulta-fakultas pertanian, lahan yang sangat luas serta sumber daya manusia yang cukup, akan tetapi masih terus bergantung kepada negara lain untuk memenuhi kebutuhan kedelai.

“Seharusnya kita dapat mengurangi ketergantungan tersebut, setidaknya petani kedelai kita dapat mengurangi angka import yang sangat besar tersebut. Devisa negara untuk belanja kedelai dapat digunakan untuk memperluas areal penanaman kedelai yang dapat memberikan pekerjaan untuk masyarakat demi meningkatkan pendapatan petani kedelai dan industri pertanian" jelas Ikhsan Abdullah.

Industri kecil rumahan seperti Rumah Tempe A Zaki adalah satu prototype dari pabrik tempe di Tanah Air yang memperhatikan proses berproduksi yang bersih, sehat dan performance yang baik sehingga image di masyarakat terhadap pabrik tempe mulai berubah, yakni sebagai industri kecil rumahan yang modern, bersih, sehat dan halal.

Tempat dan alat-alat produksi rumah tempe A Zaki, selain diproduksi menggunakan mesin pengolahan yang modern juga karyawannya sangat memperhatikan protocol kesehatan Covid-19 yakni, menggunakan masker, sarung tangan, penutup kepala dan social distancing.

Diproduksi dengan menggunakan air bersih yang bersumber dari PDAM dan air sumur serta tidak menggunakan bahan artificial. Demikian pula dengan ruang produksi dan fermentasi tertata dengan lay out yang baik, memperhatikan suhu dan kelembaban sebagaimana yang dipersyaratkan dalam industry kecil tempe rumahan. Dari sisi estetika rumah tempe A Zaki juga sangat memperhatikan kemasan atau packaging sehingga kualitas dan kebersihan hasil produksinya dapat dijamin.

“Harapan saya rumah tempe A Zaki kedepan menjadi model prototype industry kecil rumahan khususnya pabrik tempe ditanah air" ujar Ikhsan Abdullah. (Baca: Datang ke Jakarta, Puluhan Pendatang Lakukan Swab Test Covid-19 di Grogol)

Pada saat peresmian Rumah Tempe A Zaki dihadiri oleh tokoh masyarakat, ormas dan unsur Pemerintah. Hadir mewakili Baharkam Mabes Polri Kombes Pol Suroso Miharjo, Sekretaris Indonesia Halal Watch, Raihani Keumala, Wakapolresta Bogor AKBP M. Arsal Sahban, Camat Bogor Barat R.R Juniarti Estiningsih, Kapolsek Bogor Barat, Kompol Sundarti.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2996 seconds (0.1#10.140)