Kasus Covid-19 Naik, Polda Metro Tetap Berlakukan Ganjil Genap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya tetap melaksanakan aturan ganjil genap di massa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Meskipun DPRD DKI Jakarta mengusulkan penghentian sementara sistem ganjil genap seiring meningkatnya kasus Covid-19.
"Kami tidak akan meniadakan, ganjil genap masih tetap kita laksanakan," ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Jumat (4/2/2022). Sambodo mengatakan, penerapan ganjil genap membuat volume kendaraan sedikit berkurang di sejumlah kawasan di Ibu Kota.
"Karena kita lihat juga saat ini boleh dikatakan volume lalu lintas agak berkurang dibanding minggu-minggu sebelumnya, terutama di kawasan-kawasan ganjil genap," ujarnya.
Menurut Sambodo, penurunan volume lalu lintas mulai berkurang, karena beberapa perusahaan sudah melaksanakan WFH.
"Sehingga kemudian arus lalu lintas tidak terlalu padat tetapi untuk kita akan amati apa akan ada peningkatan di transportasi umum," ujarnya. Sambodo menuturkan, peningkatan transportasi umum seperti di TransJakarta mencapai 50-70 persen.
Nantinya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan TransJakarta akan mengkaji kembali soal peningkatan penumpang.
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniadakan sementara pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap guna mengurangi pergerakan dengan transportasi massal dan mempertimbangkan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang semakin meningkat.
Hal ini krusial dilakukan karena varian Omicron virus Covid di Jakarta mulai merebak yang sudah mencapai 825 kasus tercatat 243 orang di antaranya berasal dari transmisi lokal per 17 Januari 2022.
"Kami tidak akan meniadakan, ganjil genap masih tetap kita laksanakan," ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Jumat (4/2/2022). Sambodo mengatakan, penerapan ganjil genap membuat volume kendaraan sedikit berkurang di sejumlah kawasan di Ibu Kota.
"Karena kita lihat juga saat ini boleh dikatakan volume lalu lintas agak berkurang dibanding minggu-minggu sebelumnya, terutama di kawasan-kawasan ganjil genap," ujarnya.
Menurut Sambodo, penurunan volume lalu lintas mulai berkurang, karena beberapa perusahaan sudah melaksanakan WFH.
"Sehingga kemudian arus lalu lintas tidak terlalu padat tetapi untuk kita akan amati apa akan ada peningkatan di transportasi umum," ujarnya. Sambodo menuturkan, peningkatan transportasi umum seperti di TransJakarta mencapai 50-70 persen.
Nantinya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan TransJakarta akan mengkaji kembali soal peningkatan penumpang.
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniadakan sementara pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap guna mengurangi pergerakan dengan transportasi massal dan mempertimbangkan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang semakin meningkat.
Hal ini krusial dilakukan karena varian Omicron virus Covid di Jakarta mulai merebak yang sudah mencapai 825 kasus tercatat 243 orang di antaranya berasal dari transmisi lokal per 17 Januari 2022.
(hab)