Tekanan ekonomi, Ayah bunuh Anak

Kamis, 30 Agustus 2012 - 02:03 WIB
Tekanan ekonomi, Ayah bunuh Anak
Tekanan ekonomi, Ayah bunuh Anak
A A A
Sindonews.com - Kemiskinan bisa menghilangkan kasih sayang seorang bapak terhadap anaknya. Karena diduga tak mampu biaya hidup anaknya, seorang bapak Ivan Reza Pahlevi (32), tega membunuh puteri bungsunya Kaysa Ivanna Salsabila (4).

"Sudah kita pastikan faktor ekonomi. Dia ingin terlepas dari beban dan tanggung jawab hidupnya. Ini hasil pemeriksaan dua orang saudara dekatnya yang mengetahui kehidupan pelaku selama ini," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ciracas, AKP Jupriono kepada wartawan, kemarin.

Ivan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, pelaku memiliki keinginan kuat untuk membangun usaha sendiri. Pelaku diketahui malu jika sehari-hari hanya bergantung pada usaha sang ayah yang berprofesi sebagai wiraswasta produsen etalase kaca.

"Ya namanya kerja sama orangtua. Contohnya dia pernah meminta gaji sebesar Rp500.000, namun hanya diberikan Rp300.000," ungkap Jupriono.

Pria yang masih tinggal bersama kedua orangtuanya tersebut juga pernah dua kali meminta modal usaha kepada orang tuanya, Namun tak pernah disetujui dengan alasan prioritas. Sang ayah lebih memilih memberikan uang untuk usaha kakaknya dan biaya sekolah sepupunya.

Terlebih kondisi pernikahannya dengan Nurbaeti (29), istrinya kala itu kandas tahun 2009 silam. Hal tersebut yang membuat hak asuh dua anaknya dibagi diantara keduanya. Sang kakak, Nayla Salsabila diasuh sang ayah, sementara si bungsu diasuh sang ibu.

Namun, siapa sangka saat Kaysa hendak melepas rindu, dia malah mengantarkan nyawa di tangan ayah sendiri. "Saat pemeriksaan terungkap juga dia itu niatnya mau menghabisi dua anaknya, terakhirnya mau bunuh diri," tambah Jupriono.

Kini pelaku tengah menjalani tes psikologis oleh tim psikiater Rumah Sakit Polri Bhayangkara. Hasilnya, kemungkinan akan diketahui pada hari ini, Kamis (30/8/2012). Sementara pelaku sendiri kini masih ditahan di Ruangan IV, Tahanan Polsek Ciracas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5997 seconds (0.1#10.140)