Asal Usul Kebon Kacang Jakpus, dari Gubuk di Kebun Sekarang Jadi Gedung-gedung Bertingkat

Minggu, 23 Januari 2022 - 04:30 WIB
loading...
Asal Usul Kebon Kacang Jakpus, dari Gubuk di Kebun Sekarang Jadi Gedung-gedung Bertingkat
Kebon Kacang Tanah Abang Jakarta Pusat ketika dahulu merupakan sebuah gubuk di kebun. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kebon Kacang salah satu nama kawasan di Jakarta Pusat ini tentunya familiar di telinga masyarakat. Lalu bagaimana asal usul Kebon Kacang ini disebut.

Dikutip dari buku “The wheel of fortune: the history of a poor community in Jakarta” karya Lea Jellinek yang dikutip SINDOnews, nama Kebon Kacang menunjukkan asal usul dari hasil bumi yang tumbuh di sana, salah satunya kacang.

Pada masa pendudukan Jepang tepatnya pada tahun 1942-1945, Pemerintah Jepang mewajibkan penduduk dengan perantaraan tonarigumi (rukun tetangga) dan kumicho-kumicho (kepala rukun tetangga) untuk menggarap semua tanah-tanah kosong.

Dengan menanam sayur-sayuran dan buah jarak untuk melipat ganda hasil bumi guna kepentingan bersama, masyarakat Kebon Kacang secara acak menanam dengan tidak memperdulikan tanah kepunyaan siapa yang digarap.

Dalam buku “Karya Jaya, Kenang kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945-1966, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta” disebut bahwa pemakaian tanah-tanah di Kebon Kacang tidak dipungut sewa.

Sehingga penggarapan tanah-tanah ini tidak didaftarkan, tidak diketahui letaknya, tidak tau luasnya, nama penggarapnya atau keterangan lainnya.

Selain tanah, taman-taman juga tidak ketinggalan untuk dipakai sebagai keperluan penanaman yang dianjurkan oleh pemerintahan pendudukan Jepang. Mereka diperbolehkan mendirikan gubug di kebun tersebut sebagai tempat menjaga hasil tanam.

Asal Usul Kebon Kacang Jakpus, dari Gubuk di Kebun Sekarang Jadi Gedung-gedung Bertingkat

Foto/Istimewa

Oleh sebab itu sebagian besar kebutuhan pokok penduduk yang tinggal di Kebon Kacang diperoleh dari lingkungan mereka yang terdekat. Mereka mencuci dan mendapatkan air untuk minum dan masak dari sungai.

Bahan bakar tersedia dari semak belukar yang tumbuh di kebun dan sekelilingnya. Mereka juga makan dari tangkapan ikan dan hasil kebun yang mereka tanami sendiri. Lambat laun, gubuk yang mereka bangun bertambah besar dan lama kelamaan menjadi rumah sederhana.

Rumpun-rumpun bambu dan pohon-pohon kelapa digunakan sebagai bangunan rumah hingga berkembang seperti sekarang dan dikenal sebagai kelurahan Kebon Kacang. Kini, wilayah Kebon Kacang banyak gedung bertingkat hingga pencakar langit.

Saat ini, wilayah Kebon Kacang juga terkenal dengan nasi uduk Kebong Kacang di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab, wilayah ini memang terkenal sebagai surganya nasi uduk Betawi sejak dulu selain gedung pencakar langit.

MG08 - Lorenza Ferary
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)