Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pengawasan Prokes di Sekolah Diperketat

Minggu, 16 Januari 2022 - 06:19 WIB
loading...
Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pengawasan Prokes di Sekolah Diperketat
Protokol kesehatan pada kegiatan PTM 100% di sekolah akan lebih diperketat.Foto/MPI/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah telah digelar hingga saat ini meski ada sejumlah sekolah yang ditutup lantaran adanya temuan kasus aktif Covid-19. Maka itu, pihak sekolah diminta untuk memperketat pengawasan protokol kesehatan di sekolahnya, khususnya di Jakarta Selatan.

"Sejak awal memang sudah diterapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan kami sekali lagi mengimbau untuk tetap ketat soal prokol kesehatannya," ungkap Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jaksel, Abd Rachem pada wartawan, Sabtu (15/1/2022).

Menurutnya, setiap sekolah sejatinya sudah memiliki Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang bakal terus mengawasi protokol kesehatan sambil berkoordinasi dengan pihak puskesmas. Artinya, apabila terdapat temuan kasus Covid-19, baik di dalam ataupun di luar sekolah bakal dikoordinasikan dengan pihak terkait dan penanganannya dipastikan sesuai prosedur.

"Kalau ada masalah kami juga lakukan tindakan-tindakan sebagaimana mestinya," tuturnya.

Di Jakarta Selatan, khususnya di wilayah Sudin Pendidikan Wilayah II Jaksel yang mencakup 6 Kecamatan, yakni Setiabudi, Mampang Prapatan, Kebayoran Baru, Pancoran, Tebet, dan Pasar Minggu, total ada 6 sekolah yang dilakukan penutupan sementara imbas temuan kasus Covid-19 pada tenaga pendidik atau siswanya.

"Ada 6 sekolah yah (yang ditutup sementara), ada yang tiga hari dan ada yang lima hari (penutupannya)," ujarnya. Adapun keenam sekolah itu yakni, SMP dan SMA Labschool Kebayoran Baru, SMP Islam Andalus, SMK Asisi Tebet, SMP Azhari Islamic Shcool Rasuna, dan terbaru SMA 6 Kebayoran Baru.

Penutupan sementara enam sekolah itu dilakukan sejak Kamis, 6 Januari 2022 kemarin hingga saat ini secara berurutan sesuai temuan kasus.

Dia menambahkan, waktu penutupan juga dilakukan bergantung pada jumlah kasus yang ditemukan. Sejauh ini, umumnya temua kasus pada tenaga pendidik ataupun siswa terjadi di luar kegiatan PTM 100 persen berlangsung di sekolah.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1600 seconds (0.1#10.140)