Kisah Asal Mula Bidara Cina, Konon Tempat Pembantaian Ribuan Orang di Batavia

Senin, 10 Januari 2022 - 06:20 WIB
loading...
Kisah Asal Mula Bidara Cina, Konon Tempat Pembantaian Ribuan Orang di Batavia
Kawasan Bidara Cina di Jatinegara, Jakarta Timur pada tahun 1800. Foto/Istimewa/Jakartakita
A A A
JAKARTA - Nama- nama tempat dan jalan di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah ada pada masa jadoel atau prakolonial yang ditemukan dalam dua naskah lontar, yaitu Bujangga Manik dan Carita Parahyangan.

Selain itu ditemukan pula pada laporan perjalanan pasukan perintis VOC yang tercatat dalam catatan harian (dagregister) di kastil Batavia dan sumber tertulis lainya.

Misalnya Bidara Cina. Sebuah kawasan di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, yang akan berubah menjadi kampung terapung bila musim penghujan tiba. Kenapa bisa dinamakan Bidara Cina?

Dalam buku ‘Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta’ yang ditulis pengamat sejarah Rachmat Ruchiat menyebutkan penamaan Bidara Cina dilatarbelakangi oleh peristiwa terjadinya pemberontakan orang- orang Cina di Batavia dan sekitarnya terhadap Kompeni tahun 1740.

Ribuan orang mati terbunuh bermandikan darah. Peristiwa tersebut diantaranya terjadi di tempat yang kemudian disebut Bidara Cina. Informasi tersebut tidak mustahil mengandung kebenaran walaupun mengundang beberapa pertanyaan, mengapa hanya dikawasan itu disebut Bidara Cina?

Apakah karena disana banyak orang Cina mati bermandikan darah?. Padahal peristiwa pembunuhan itu konon terjadi di pelosok Kota Batavia dan sekitarnya. Kenapa tidak disebut Cina berdarah sesuai dengan kaidah bahasa melayu.

Perkiraan lainnya, adalah asal nama kawasan tersebut berasal dari pohon bidara yang ditanam oleh orang Cina di situ. Bidara, atau nama lainya Zizyphus Jujuba Lam, termasuk famili Rhanase yang merupakan pohon yang kayunya cukup baik untuk bahan bangunan.



Namun terdapat keterangan tentang adanya seorang Cina yang mengikat kontrak dan aktanya yang dibuat oleh Notaris Reguleth tertanggal 9 Oktober 1684 untuk menanami kawasan sekitar Benteng Noordwijk dengan pohon buah-buahan termasuk bidara.

”Sangat besar kemungkinan orang Cina tersebut menanam bidara di tempat yang kini dikenal dengan sebutan Bidara Cina,” kata Pengamat Sejarah Rachmat Ruchiat dalam bukunya dikutip SINDOnews.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2043 seconds (0.1#10.140)