Ngeri! 4 Kasus Warga Tewas di Gunung Salak, Nomor 3 Hirup Gas Beracun

JAKARTA - Ngeri! Warga tewas di Gunung Salak , padahal gunung yang kerap dikunjungi pendaki ini tergolong gunung rendah dibandingkan gunung-gunung lain di Indonesia. Meski rendah, namun medannya dikenal cukup sulit ditaklukkan.

Ketinggian puncak Gunung Salak sekitar 2.000 mdpl. Gunung ini terletak di antara Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Berikut 4 kasus warga tewas di Gunung Salak dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (9/1/2022):
Baca juga: Mencari Kekayaan Cara Pintas, Menikah dengan Jin di Gunung Salak

1. Korban Tewas Tanpa Busana
Jasad seorang pria tanpa identitas ditemukan di Sungai Cititis, Taman Nasional Gunung Salak, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, pada November 2020. Ketika ditemukan, dia tewas tanpa mengenakan pakaian. Menurut pihak kepolisian, korban diduga menderita gangguan jiwa. Jasad dibawa ke RSUD Ciawi untuk proses autopsi.

2. Pendaki Meninggal karena Cuaca Buruk
Mahasiswa berinisial HDA (19) meninggal dunia di Gunung Salak saat mendaki bersama teman dan seniornya. Dia merupakan calon anggota klub pecinta alam yang sedang mengikuti pelatihan dasar naik gunung. Cuaca buruk yang terus terjadi membuat kesehatan korban menurun sebelum meninggal pada Minggu (19/1/2014). Tidak hanya HDA yang kesehatannya menurun, beberapa pendaki lain merasakan hal sama kemudian langsung dibawa ke RS PMI Bogor.

3. Enam Siswa SMP Tewas
Enam siswa SMPN 67 Jakarta Selatan ditemukan tewas di kawasan Kawah Ratu, Gunung Salak, pada Sabtu (7/7/2007). Mereka tewas setelah menghirup gas beracun di Kawah Ratu. Para siswa yang berumur 14-16 tahun tersebut dikabarkan mengunjungi Gunung Salak dalam rangka mengadakan perkemahan Sabtu-Minggu di Kemah Cangkuang, Gunung Salak. Jasad mereka kemudian dibawa ke RS PMI Bogor dan RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi untuk disemayamkan.
Baca juga: Jejak Letusan Gunung Salak dari Tahun 1699-1938

4. Jasad Pendaki Ditemukan di Puncak Gunung
Wanita yang diperkirakan berumur 30 tahun ditemukan tergeletak tak bernyawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) oleh seorang pendaki, pada Senin (31/12/2007). Cuaca buruk menyebabkan evakuasi jenazah berjalan lambat dan baru dapat dilakukan pada Selasa (1/1/2008). Jenazah kemudian dibawa ke pos penjagaan Balai TNGHS. Wanita tanpa identitas ini diduga meninggal karena kekurangan makanan.