Indonesia Targetkan Pandemi Covid-19 Selesai April 2022

Senin, 13 Desember 2021 - 20:19 WIB
loading...
Indonesia Targetkan Pandemi Covid-19 Selesai April 2022
Indonesia menargetkan perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi pada April 2022. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia menargetkan perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi pada April 2022. Perluasan vaksinasi , penerapan protokol kesehatan secara ketat, serta pengetesan dan pelacakan masif adalah sebagian kebutuhannya. Sayangnya, ada peluang Indonesia dilanda gelombang ketiga pada Januari 2022 jika sampai lengah.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, Indonesia sudah mendekati momen kemenangan melawan Covid-19. “Akan tetapi, jangan lengah. Nanti akan mundur lagi,” ujarnya dalam webinar “Pelatihan Penguatan Gerakan Pramuka 5 : Strategi Komunikasi Publik Covid-19 Menuju Natal dan Tahun Baru serta Pengumuman Kompetisi Video Pramuka Lawan Covid-19” yang diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan KPCPEN.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Banyak Rakyat Kecil Kelimpungan Cari Kerja Sampingan

Di sejumlah negara dengan cakupan vaksinasi di atas 70 persen, gelombang demi gelombang Covid-19 terus berulang. Penyebab utamanya adalah pengabaian protokol kesehatan kala pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan. Banyak orang mengabaikan memakai masker dan menjaga jarak. Padahal, kombinasi menjaga jarak dan memakai masker bisa memangkas risiko penularan Covid-19 hingga 80 persen. Risiko penularan juga bisa ditekan bila rutin mencuci tangan.

Sonny mengatakan, sudah ada beberapa skenario pandemi di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang. Jika cakupan vaksinasi rendah, protokol kesehatan diabaikan, pembatasan gerak dan mobilitas dilonggarkan, serta varian baru masuk, maka akan ada lonjakan kasus atau gelombang ketiga pada Januari 2022.

“Kalau sampai terjadi lonjakan di Januari, Indonesia akan kembali seperti di Juli. Mundur lagi, mengulang lagi seperti terjadi di banyak negara,” ucapnya.

Sebaliknya, Indonesia menuntaskan tahap pandemi dan mengubahnya menjadi endemi jika cakupan vaksinasi diperluas, protokol kesehatan terus diterapkan sangat ketat, varian baru bisa dicegah masuk, dan mobilitas tetap terkendali. “Sekarang perbatasan diperketat,” katanya.

Indonesia mengharuskan seluruh orang dari luar negeri mengarantina diri hingga 10 negara. Bahkan, ada larangan masuk bagi orang yang datang dari negara yang sudah mendeteksi virus Covid-19 galur Omicron.

Optimisme Indonesia mengubah pandemi menjadi endemi punya dasar kuat. Menurut panduan WHO, Indonesia harus menggelar pemeriksaan paling sedikit terhadap 280.000 orang per pekan dengan angka kasus baru paling tinggi 2.700 kasus per hari.

Sejak Oktober 2021, pemeriksaan selalu di atas 200.000. Sementara jumlah kasus baru selalu di bawah 1.000. Bahkan, sejak November rata-rata jumlah kasus baru di bawah 500. “Indonesia diakui dunia sebagai salah satu negara dengan penanganan Covid terbaik di dunia. Karena kita belajar dari negara lain. Di negara lain, saat kasus rendah, pelonggaran aktivitas diikuti pengabaian protokol kesehatan,” ujar Sonny.
Baca juga: 3 Menteri Keroyokan Angkat UMKM Naik Kelas di Era Pandemi

Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Hasyim Gautama mengatakan, kondisi pandemi amat dinamis sehingga kebijakan pemerintah harus disesuaikan. Dalam kondisi itu, sebagian pembaruan komunikasi kebijakan belum tersampaikan ke masyarakat. “Gerakan Pramuka berperan penting menyampaikan komunikasi ini,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2421 seconds (0.1#10.140)