Strategi Dinas PPKUKM DKI Dalam Memajukan Kuliner Khas Betawi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jajaran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta bakal terus memajukan kuliner khas Betawi. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas PPKUKM DKI Jakarta memiliki strategi jitu.
Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, terkait hal itu pihaknya sudah memulainya sejak lama.
”Di Dinas Perindustrian PPKUKM DKI, kita sudah buat kelas pelatihan ditiap-tiap kecamatan, bagaimana kuliner Betawi lebih banyak dikenal banyak orang,” katanya usai menjadi pembicara dalam talkshow & Cooking Competition: Perayaan Kreativitas & Inovasi ‘Kuliner Betawi’ di Masa Pandemi untuk Milenial di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
Pada saat pameran-pameran pihaknya juga sudah mengajak UMKM binaan-binaan yang memproduksi kuliner Betawi. Misal di sejumlah kecamatan yang penduduknya banyak masyarakat Betawi yang menggemari kuliner khas Betawi.
”Karena sejauh ini yang kita tahu mungkin Ketoprak, Kerak Telur. Saat ini banyak binaan-binaan UMKM yang kami ajarkan untuk membuat Bir Pletok, kemudian kami juga membantu mereka dalam mengurus izin edarnya agar produk yang dihasilkan bisa dijual di toko-toko modern,” ucapnya.
Sehingga perlu ditingkatkan lagi izin edar produk yang dihasilkan, karena dalam Perda Perindustrian kearifan lokal perlu ditingkatkan. Pada PPKM Level 1 di DKI Jakarta, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, beberapa waktu lalu juga telah melaksanakan bazar secara offline.
”Kita sudah mulai menggelar bazar offline di sejumlah kecamatan-kecamatan, karena (penjual-pembeli) sudah boleh ketemu, sudah boleh ada kegiatan yang bisa memfasilitasi 50 persen dari kegiatan dimaksud,” ungkap Ratu.
Sehingga pihaknya, telah memfasilitasi para pelaku UMKM binaan (Jakpreneur) untuk mengikuti bazar dalam satu kegiatan. Dari data yang diperoleh, kegiatan bazar di tiap-tiap kecamatan di DKI Jakarta telah dilaksanakan sebanyak 165 kali bazar sampai sekarang sejak Agustus 2021.
”Untuk tahun depan di 2022, akan kami anggarkan sebanyak 500 kali bazar diseluruh DKI Jakarta. Kami naikkan dari yang tadinya di tahun ini penyelenggaraan 100 kali bazar menjadi 500 kali bazar,” terangnya.
Dia menambahkan, setiap kecamatan-kecamatan di Jakarta ada UKM binaan, maka penyelenggaraan dilakukan pada kecamatan setempat itu saja. Nantinya jika muncul pemenang, dari produk mana yang laris, bagus, dan diminati akan diajak ketingkat wali kota.”Nanti kan dilihat, produk mana yang laris, banyak diminati maka kita ajak ke tingkat wali kota,” katanya.
Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, terkait hal itu pihaknya sudah memulainya sejak lama.
”Di Dinas Perindustrian PPKUKM DKI, kita sudah buat kelas pelatihan ditiap-tiap kecamatan, bagaimana kuliner Betawi lebih banyak dikenal banyak orang,” katanya usai menjadi pembicara dalam talkshow & Cooking Competition: Perayaan Kreativitas & Inovasi ‘Kuliner Betawi’ di Masa Pandemi untuk Milenial di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
Pada saat pameran-pameran pihaknya juga sudah mengajak UMKM binaan-binaan yang memproduksi kuliner Betawi. Misal di sejumlah kecamatan yang penduduknya banyak masyarakat Betawi yang menggemari kuliner khas Betawi.
”Karena sejauh ini yang kita tahu mungkin Ketoprak, Kerak Telur. Saat ini banyak binaan-binaan UMKM yang kami ajarkan untuk membuat Bir Pletok, kemudian kami juga membantu mereka dalam mengurus izin edarnya agar produk yang dihasilkan bisa dijual di toko-toko modern,” ucapnya.
Sehingga perlu ditingkatkan lagi izin edar produk yang dihasilkan, karena dalam Perda Perindustrian kearifan lokal perlu ditingkatkan. Pada PPKM Level 1 di DKI Jakarta, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, beberapa waktu lalu juga telah melaksanakan bazar secara offline.
”Kita sudah mulai menggelar bazar offline di sejumlah kecamatan-kecamatan, karena (penjual-pembeli) sudah boleh ketemu, sudah boleh ada kegiatan yang bisa memfasilitasi 50 persen dari kegiatan dimaksud,” ungkap Ratu.
Sehingga pihaknya, telah memfasilitasi para pelaku UMKM binaan (Jakpreneur) untuk mengikuti bazar dalam satu kegiatan. Dari data yang diperoleh, kegiatan bazar di tiap-tiap kecamatan di DKI Jakarta telah dilaksanakan sebanyak 165 kali bazar sampai sekarang sejak Agustus 2021.
”Untuk tahun depan di 2022, akan kami anggarkan sebanyak 500 kali bazar diseluruh DKI Jakarta. Kami naikkan dari yang tadinya di tahun ini penyelenggaraan 100 kali bazar menjadi 500 kali bazar,” terangnya.
Dia menambahkan, setiap kecamatan-kecamatan di Jakarta ada UKM binaan, maka penyelenggaraan dilakukan pada kecamatan setempat itu saja. Nantinya jika muncul pemenang, dari produk mana yang laris, bagus, dan diminati akan diajak ketingkat wali kota.”Nanti kan dilihat, produk mana yang laris, banyak diminati maka kita ajak ke tingkat wali kota,” katanya.