Sidang Korban Penganiayaan Jadi Terdakwa di Tangerang, Diduga Bermotif Pemerasan
loading...
A
A
A
TANGERANG - Sidang kasus dugaan penganiayaan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang , memasuki babak baru. Sidang menghadirkan dua orang saksi meringankan terdakwa Wisnu dan putranya Alix.
Tidak hanya itu, pihak kuasa hukum terdakwa juga memutar video lengkap penganiayaan berdurasi 14 menit. Tampak dalam video itu, Wisnu dan anaknya dianiaya oleh pasangan suami istri L dan AO.
Meliana, salah seorang saksi mengatakan, dari pertama datang kedua pasangan L dan AO sudah marah-marah.
"Mereka datang dengan cara yang tidak baik, sudah marah-marag di kantor. Mereka datang sebelum Pak Wisnu datang. Karena Pak Wisnu tidak ada, mereka minta saya telpon. Lalu Pak Wisnu datang," katanya di Tangerang, Rabu 1 Desember 2021.
Dilanjutkan dia, saat melihat Wisnu, keduanya langsung mengamuk dan teriak dengan nada tinggi. Bahkan, langsung melakukan penyerangan terhadap Wisnu dengan melempar gembok besi.
"Yang laki-laki mengambil gembok yang ada di kantor dan dikasih yang perempuan, disuruh dilempar ke Pak Wisnu dan kena. Saat itu, Pak Wisnu diam saja, tapi istrinya menyerang terus," sambungnya.
Tidak hanya dilempar dengan gembok, Wisnu juga ditendang, dicakar, dan dipukul. Keributan juga terjadi di luar kantor.
Hal ini dibenarkan saksi meringankan lainnya, yakni Khairun yang merupakan sekuriti ruko di kawasan tersebut. Dijelaskan dia, saat terjadi keributan dirinya sedang berada di luar kantor.
"Ruko tempat kejadian itu ada rolling door, tapi hanya terbuka cukup dilewati dua orang. Lalu datang dua orang itu, dan rolling door didorong oleh yang laki-laki dan gemboknya dibawa. Saat itu posisi saya di luar," jelasnya.
Dilanjutkan dia, tidak hanya membawa gembok rolling door, pria itu membawa besi yang disembunyikan di celananya.
Tidak hanya itu, pihak kuasa hukum terdakwa juga memutar video lengkap penganiayaan berdurasi 14 menit. Tampak dalam video itu, Wisnu dan anaknya dianiaya oleh pasangan suami istri L dan AO.
Meliana, salah seorang saksi mengatakan, dari pertama datang kedua pasangan L dan AO sudah marah-marah.
"Mereka datang dengan cara yang tidak baik, sudah marah-marag di kantor. Mereka datang sebelum Pak Wisnu datang. Karena Pak Wisnu tidak ada, mereka minta saya telpon. Lalu Pak Wisnu datang," katanya di Tangerang, Rabu 1 Desember 2021.
Dilanjutkan dia, saat melihat Wisnu, keduanya langsung mengamuk dan teriak dengan nada tinggi. Bahkan, langsung melakukan penyerangan terhadap Wisnu dengan melempar gembok besi.
"Yang laki-laki mengambil gembok yang ada di kantor dan dikasih yang perempuan, disuruh dilempar ke Pak Wisnu dan kena. Saat itu, Pak Wisnu diam saja, tapi istrinya menyerang terus," sambungnya.
Tidak hanya dilempar dengan gembok, Wisnu juga ditendang, dicakar, dan dipukul. Keributan juga terjadi di luar kantor.
Hal ini dibenarkan saksi meringankan lainnya, yakni Khairun yang merupakan sekuriti ruko di kawasan tersebut. Dijelaskan dia, saat terjadi keributan dirinya sedang berada di luar kantor.
"Ruko tempat kejadian itu ada rolling door, tapi hanya terbuka cukup dilewati dua orang. Lalu datang dua orang itu, dan rolling door didorong oleh yang laki-laki dan gemboknya dibawa. Saat itu posisi saya di luar," jelasnya.
Dilanjutkan dia, tidak hanya membawa gembok rolling door, pria itu membawa besi yang disembunyikan di celananya.