Wagub DKI Sebut Sopir Transjakarta Maut Jadi Tersangka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut sopir bus Transjakarta maut telah menjadi tersangka. Dua Transjakarta mengalami tabrakan beruntun di Halte MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur yang mengakibatkan 2 korban tewas.
"Cukup prihatin sama yang meninggal 2 orang, yang luka-luka sudah ditangani dan kebetulan pengendaranya jadi tersangka. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua untuk berhati-hati," ujarnya, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Terpental saat Kecelakaan Bus Transjakarta, Korban Trauma
Dia mengatakan, sulitnya menjadi sopir bus kebanggaan warga Jakarta tersebut. "Harus dipahami jadi sopir bus Transjakarta itu berat. Kenapa? Karena dalam koridor yang sama, lurus. Kalau jadi sopir lurus kiri kanan ada pembatas itu sangat membosankan, sangat menjenuhkan, dan itu wajar lebih cepat ngantuk daripada di jalan-jalan biasa. Ini akan dievaluasi," ungkapnya.
Baca juga: Kosongnya Petugas On Board, Tak Bisa Dijadikan Alasan Kecelakaan Bus Transjakarta
Menurutnya, manajemen Transjakarta akan dievaluasi secara keseluruhan. "Saya minta Transjakarta supaya dievaluasi terkait jam operasional, memastikan vitamin takutnya nanti ngantuk apalagi yang tugasnya pagi jam 3 sudah keluar. Itu harus diperhatikan nanti kita cari solusi terbaik," kata Riza Patria.
Meski demikian, sebelum kecelakaan bus Transjakarta dalam kondisi prima. "Sejauh ini tidak ada masalah kendaraan. Iya, kendaraan dievaluasi rutin diperbaiki," ucapnya.
"Cukup prihatin sama yang meninggal 2 orang, yang luka-luka sudah ditangani dan kebetulan pengendaranya jadi tersangka. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran yang baik bagi kita semua untuk berhati-hati," ujarnya, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Terpental saat Kecelakaan Bus Transjakarta, Korban Trauma
Dia mengatakan, sulitnya menjadi sopir bus kebanggaan warga Jakarta tersebut. "Harus dipahami jadi sopir bus Transjakarta itu berat. Kenapa? Karena dalam koridor yang sama, lurus. Kalau jadi sopir lurus kiri kanan ada pembatas itu sangat membosankan, sangat menjenuhkan, dan itu wajar lebih cepat ngantuk daripada di jalan-jalan biasa. Ini akan dievaluasi," ungkapnya.
Baca juga: Kosongnya Petugas On Board, Tak Bisa Dijadikan Alasan Kecelakaan Bus Transjakarta
Menurutnya, manajemen Transjakarta akan dievaluasi secara keseluruhan. "Saya minta Transjakarta supaya dievaluasi terkait jam operasional, memastikan vitamin takutnya nanti ngantuk apalagi yang tugasnya pagi jam 3 sudah keluar. Itu harus diperhatikan nanti kita cari solusi terbaik," kata Riza Patria.
Meski demikian, sebelum kecelakaan bus Transjakarta dalam kondisi prima. "Sejauh ini tidak ada masalah kendaraan. Iya, kendaraan dievaluasi rutin diperbaiki," ucapnya.
(jon)