Kisah Lina Mahasiswi di Jaksel Jadi LC Karaoke, Simpanan Pejabat Negara hingga Pengusaha

Selasa, 26 Oktober 2021 - 17:19 WIB
loading...
Kisah Lina Mahasiswi...
Lina (21), mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan pernah bekerja sebagai LC karaoke hingga simpanan pejabat negara dan pengusaha. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Lina (21), mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan pernah bekerja sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu karaoke hingga simpanan pejabat negara dan pengusaha. Pahit manis kehidupan dia sudah lakoni. Yang penting bisa memenuhi kebutuhan pribadi dan membiayai kuliahnya.

Wanita asal Manado, Sulawesi Utara ini selepas SMA diajak saudaranya mencari pekerjaan ke Jakarta sekitar tahun 2004. Setelah beberapa bulan di ibu kota, dia belum juga mendapatkan pekerjaan hingga akhirnya bertemu seorang kawan yang berasal dari daerah sama di sebuah tempat.
Baca juga: Sensasi Rere PSK Online Hamil 4 Bulan yang Bikin Pelanggan Tergila-gila

Sang kawan menawarinya menjadi LC karaoke di sebuah tempat karaoke elite di Jakarta Selatan. Awalnya dia enggan menanggapi, namun karena kebutuhan maka di kala itu masih berusia 17 tahun menerima ajakan sang kawan.

Karena belum terbiasa mula-mulanya Lina canggung lantaran harus memakai pakaian serba minim, namun karena dibimbing sang kawan hanya butuh satu bulan dia sudah terbiasa.

Ketika bekerja sebagai pemandu lagu memang dirinya terlihat seperti dewasa, apalagi dengan makeup di wajahnya. Tidak membutuhkan waktu lama banyak pria tergila-gila, bahkan menjadi pelanggannya. Hingga suatu hari ada pria paruh baya yang hampir tiap minggu membookingnya untuk menemani karaoke.

Tanpa disangka ternyata pria itu seorang pejabat negara. Karena sudah intensif bertemu, si pria kemudian merayu Lina untuk menjadi wanita simpanannya. Dari sinilah dia mulai mengenal dunia simpanan, namun syaratnya dirinya harus berhenti menjadi LC karaoke. “Satu tahun saya kerja di karaoke akhirnya jadi simpanan,” kata Lina saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).

Menjalani hidup sebagai wanita simpanan memang sedikit risih, terlebih usia pria pejabat negara itu sama dengan ayahnya. Namun, terdesak kebutuhan ekonomi akhirnya Lina pun mau. Hanya dalam hitungan minggu dia langsung disewakan apartemen di Jakarta Pusat.

Satu dua bulan Lina memang bahagia di mana segala kebutuhan hidupnya selalu dipenuhi, bahkan dibelikan mobil. Meski secara materil terpenuhi, dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun. Lama kelamaan Lina jenuh dengan kehidupan seperti ini dan ingin kembali bebas seperti LC karaoke dulu.
Baca juga: Tarif Rere PSK Online: Sebelum Hamil Rp500 Ribu Setelah Berbadan Dua Rp1,2 Juta

Hingga akhirnya ketika hubungan berjalan 8 bulan, Lina meminta pisah karena merasa hidupnya dikontrol, penuh ketakutan, dan minta yang aneh-aneh saat berhubungan seks.

Setelah putus dengan pejabat negara, Lina kembali bekerja di tempat karaoke lamanya dan kembali tinggal di indekos lamanya juga. Baru berjalan satu bulan, dia berkenalan dengan seorang pria asal Kalimantan yang ternyata pengusaha batu bara.

Si pengusaha kepincut dengan paras cantik dan kemulusan bodi Lina. Dia lalu mengutarakan mau menjadikan Lina sebagai istri simpanannya di Jakarta. Lina sempat berpikir dan takut akan kejadian sebelumnya, namun pria berusia 57 tahun itu meyakinkan bakal menjaganya, bahkan memenuhi seluruh keinginan Lina. “Aku akhirnya mau, bahkan waktu ketika menjalin hubungan aku disuruh kuliah dan biayanya ditanggung semuanya,” ujar Lina.
Baca juga: Curhat Rere PSK Online yang Ditinggal Pacar saat Hamil

Menurut dia, hubungan dengan pengusaha batu bara sudah berjalan 2 tahun. Selama itu juga dia mendapatkan satu mobil dan bisa membantu perekonomian keluarga hingga merenovasi rumah orangtuanya.

Tak seperti hubungannya dengan pejabat negara kini Lina bukan lagi di sangkar emas. Dia dibebaskan untuk berteman dengan siapa pun asalkan tidak berbuat macam-macam. “Karena dia baik ya aku nurutin apa kemauannya. Dia juga tinggalnya di Kalimantan. Cuma kalau ada pekerjaan saja dia baru datang ke Jakarta, paling 2 minggu bisa dua atau tiga hari di Jakarta,” tuturnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)