Zulhas: Pernyataan Menag Bahaya, Tafsir Sejarah Bisa Keliru

Senin, 25 Oktober 2021 - 13:40 WIB
loading...
Zulhas: Pernyataan Menag Bahaya, Tafsir Sejarah Bisa Keliru
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menilai pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas bahwa Kemenag adalah hadiah untuk NU membahayakan. Foto/twitter
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai wajar pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bahwa Kemenag adalah hadiah untuk NU menjadi kontroversi. Bagi dia, pernyataan tersebut mencerminkan pemikiran yang kurang luas seorang pejabat.

Menurut hemat saya, sebagai pembantu Presiden, Menag pikirannya harus pikiran kebangsaan, harus untuk bangsa, bukan golongan tertentu,” ujar Zulhas melalui akun Twitter, Senin (25/10/2021).



Zulhas juga mengatakan bahwa pernyataan Yaqut bahwa sejarah pendirian Kemenag karena peran NU sebagai juru damai pasca pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta juga tidak beralasan, bahkan mengarah berbahaya. Sebab pernyataan tersebut seolah-olah menafikkan peran pihak lain di luar NU.

Ini berbahaya, bisa memunculkan tafsir sejarah yang keliru. Karena banyak peran ulama lintas organisasi dan kelompok di sana. Apalagi mengatakan bahwa Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU secara spesifik, bukan untuk umat Islam. Ini keliru. Perlu diluruskan,” cuit Zulhas.

Mantan Ketua MPR itu mengingatkan Kemenag adalah instrumen negara yang berfungsi untuk mengayomi dan memastikan kehidupan beragama di Indonesia berjalan baik. ”Bahkan kalau menyebut Kemenag didirikan utk umat Islam saja itu keliru jika dilihat dr pikiran kebangsaan. Apalagi mengatakan Kemenag spesifik didirikan sbg hadiah untuk NU,” tulisnya.



Zulhas berharap semua pejabat negara memengedepankan pikiran kebangsaan dalam bertugas. Dari manapun latar belakang seorang pejabat negara, mereka harus berpikir tentang bangsa dan negara, bukan mementingkan golongannya lagi. ”Apalagi menteri itu pembantu presiden, mewakili pikiran presiden juga. Harusnya berpikir bangsa. Semoga pendapat itu bisa dikoreksi dan dievaluasi. Salam,” kata Zulhas.

Menag Yaqut sendiri telah menjelaskan konteks dan maksud pernyataannya. Menurut dia, pernyataan tersebut untuk konsumsi internal nahdliyin dan pesantren untuk memberikan motivasi. ”Itu forum internal. Tidak tahu bisa keluar terus digoreng,” ujar Yaqut.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)