Wakatobi Gempar, Pelajar Putra Tak Berdaya Dianiaya 3 Pelajar Putri di Semak-semak

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 17:58 WIB
loading...
Wakatobi Gempar, Pelajar Putra Tak Berdaya Dianiaya 3 Pelajar Putri di Semak-semak
Seorang pelajar putra di sebuah SMA Negeri di Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) dianiaya oleh tiga pelajar putri di semak-semak dekat sekolah. Videonya viral. Foto/iNews TV/Andhy Eba
A A A
WAKATOBI - Video kekerasan yang dilakukan tiga pelajar putri, terhadap satu pelajar putra di sebuah SMA Negeri di Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) viral di media sosial. Aksi kekerasan itu, diduga sengaja direkam dan disebar luaskan oleh pelakunya.



Aksi penganiayaan itu dilakukan tiga pelajar putri di semak-semak dekat sekolah mereka. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat seorang pelajar pria hanya duduk di tanah lalu dipukuli dan tendang oleh tiga pelajar putri secara brutal.



Akibat pengeroyokan yang terjadi di wilayah Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi tersebut, pelajar putra yang menjadi korban pengeroyokan terlihat sampai tersungkur di tanah dan mukanya babak belur.



Setelah ditelusuri, para pelaku penganiayaan tidak satu sekolah dengan korban. Tiga pelajar putri yang dengan brutal menganiaya korban, diduga merupakan pelajar SMA Negeri 2 Wangi-wangi. Mereka berinisial HK, TS, dan RS. Sedangkan korbannya berinisial FJ, diduga pelajar SMA Negeri 1 Wangi-wangi.

Kejadian ini diduga buntut ketesinggungan ketiga remaja putri ini terhadap korban, karena korban FJ menyebarkan informasi hoax terkait para pelaku. Para pelaku akhirnya menghubungi korban untuk bertemu di kebun warga yang tidak jauh dari sekolah.



Karena emosi, ketiga pelajar putri itu menghajar korban secara brutal. Usai menghajar korban, para pelaku berpesta di sebuah warung dan mengabadikan videonya. Kepala Cabang Dinas Kabupaten Wakatobi, Dinas Pendidikan Sultra, Masidiy membenarkan kejadian kekerasan tersebut.

"Video kekerasan tersebut benar terjadi. Antara pelaku dan korban berasal dari sekolah berbeda. Kami telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan mediasi, untuk menyelesaikan persoalan ini," tegas Masidiy.

Keluarga korban tidak menerima kekerasan yang dialami korban, dan menginginkan untuk diselesaikan secara hukum. Saat ini kasus penganiayaan tersebut sedang ditangani pihak sekolah, pelaku dan korban, serta perekam dan penyebar video telah dikenakan sanksi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1932 seconds (0.1#10.140)