Indonesia Tak Boleh Gelar Acara Olahraga Internasional, Ini Kata Wagub Ariza Soal Formula E

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) belum mengetahui soal larangan yang diberikan oleh Badan Anti-doping Dunia (WADA) terkait Indonesia menjadi tuan rumah turnamen olahraga berskala regional, kontinental, atau internasional. Jika larangan ini terjadi, maka balapan Formula E pada 2022 mendatang di Jakarta terancam tidak bisa digelar.

"Kata siapa Formula E enggak boleh. Nanti kita cek itu evaluasi masukkannya sejauh ini kami belum tahu informasi seperti apa," kata Ariza di Jakarta, Rabu (20/10/2021).

Ariza menuturkan, Pemprov DKI juga akan meminta masukan dari pemerintah pusat terkait larangan itu."Ya nanti kita juga menunggu masukan dari pemerintah pusat. Sejauh ini enggak ada maslah ya," tuturnya.

Sekadar informasi, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) akan melakukan perundingan dengan IOC (International Olympic Committee) agar event-event olahraga internasional di Indonesia tidak batal.

Hal itu menyusul sebuah pernyataan dari Badan Anti-doping Dunia (WADA) yang memberikan status ketidakpatuhan kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) bersama dengan lembaga serupa dari Thailand dan Korea Utara.

WADA menilai, LADI tidak mematuhi standar antidoping karena tidak menerapkan program anti-doping yang efektif. Salah satu sanksi yang menjadi sorotan adalah Indonesia tidak bisa mendapat hak menjadi tuan rumah turnamen olahraga berskala regional, kontinental, atau internasional.

Larangan tersebut akan berlangsung selama satu tahun dan akan dicabut sampai status LADI di dalam WADA dipulihkan kembali. Dampak hukuman yang diberikan oleh WADA tersebut sangat merugikan pecinta olahraga Tanah Air.

Apalagi sejumlah event olahraga bertaraf internasional seperti Formula E di Jakarta pada 4 Juni 2022 dan Moto GP di Mandalika, NTB pada 20 Maret 2020.