Sekelompok Emak-emak Ribut di Kembangan, Polisi: Itu Bukan Preman tapi Pemilik Tanah

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 15:59 WIB
loading...
Sekelompok Emak-emak Ribut di Kembangan, Polisi: Itu Bukan Preman tapi Pemilik Tanah
Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri menyebutkan, seseorang yang bersitegang dengan sejumlah emak-emak terkait sengketa tanah di Kembangan, Jakarta Barat, bukan preman, melainkan pemilik tanah. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri menyebutkan, seseorang yang bersitegang dengan sejumlah emak-emak terkait sengketa tanah di Kembangan, Jakarta Barat, bukan preman, melainkan pemilik tanah. Hingga akhirnya peristiwa itu viral di media sosial.

"Yang saya tahu itu bukan preman. Itu pemilik tanah. Kenapa saya bilang pemilik tanah? Pada saat saya panggil dapat memperlihatkan surat-suratnya, semuanya lengkap," ujar Khoiri saat dihubungi, Sabtu (16/10/2021).

Sedangkan, kata Khoiri, emak-emak yang protes tidak memiliki bukti kepemilikan tanah yang kini menjadi sengketa.Hal tersebut diketahui Khoiri, setelah dirinya melakukan pemanggilan terhadap kedua belah pihak.Adapun tanah yang menjadi sengketa ini seluas 120 meter persegi.

"Si ibu-ibu itu juga sama pengacaranya ke polsek tidak dapat menunjukkan bukti-bukti bahwa dia pemilik tanah. Dia ngontrak juga sudah berapa tahun, sudah lama. Yang jelas dari 2013 dia sudah enggak bayar kontrakan, menurut pengakuan dia. Jadi menurut saya ibu itu sebenarnya nggak punya surat apa-apa kok dia," terang Khoiri.

Sementara itu, Khoiri tidak merinci siapa yang memiliki tanah yang kini menjadi sengketa. Kendati demikian, pemagaran yang diprotes oleh warga tersebut saat ini dihentikan sementara.

"Waktu itu saya panggil supaya nggak berkembang, saya bilang saya hentikan dulu untuk pembangunannya. Tapi itu kan sementara, kita tidak punya kewenangan full untuk itu. Saya yang menting bagaimana kasus itu nggak berkembang nggak rame," kata Khoiri.

Adapun peristiwa tersebut terjadi di Jalan Kampung Basmol, Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat. Tampak sejumlah emak-emak memukul perabotan sebagai bentuk protes terhadap pembangunan proyek pagar di area itu.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2392 seconds (0.1#10.140)