Komplotan Pengedar Uang Palsu Dibekuk, Bermodal Kertas Roti untuk Produksi

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 19:27 WIB
loading...
Komplotan Pengedar Uang Palsu Dibekuk, Bermodal Kertas Roti untuk Produksi
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar menunjukkan barang bukti uang palsu yang diproduksi empat tersangka dari kertas roti. SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Empat anggota komplotan pengedar uang palsu berinisial MP (60), TS (58), Y alias H (58), dan OD (50), dibekuk Polres Metro Depok . Bermodalkan kertas roti mereka memproduksi uang palsu yang diedarkan ke wilayah Bogor, Depok, Jepara, dan Lampung.

Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, keempat anggota komplotan ini adalah residivis dalam kasus yang sama. Sewaktu dalam sel, dua pelaku yaitu OD dan Y berencana mengedarkan uang palsu saat sudah bebas. Y belajar pada OD untuk mencetak uang palsu.

“Begitu juga pelaku H belajar dengan OD waktu di sel dulu. Setelah mereka keluar mereka membuat rencana membuat uang palsu. Apalagi OD ini memiliki keahlian itu (mencetak uang palsu),” ungkap Imran Edwin, Jumat (1/10/2021). (Baca juga; 4 Pria Lansia Ini Edarkan Upal, Polisi Sita Rp158 Juta Uang Palsu )

Untuk mencetak uang palsu, pelaku menggunakan mesin cetak dan sejumlah pewarna kimia. Bahan dasar kertas yang digunakan adalah kertas roti. “Bahannya dari kertas roti. OD punya mesin cetaknya, kemudian alat untuk tanda air,” kata Kapolres.

Kemudian uang yang sudah dicetak diedarkan oleh dua pelaku lain. Sasarannya adalah warung kelontong dan pasar tradisional. Mereka setiap hari membelanjakan uang palsu ke toko dan pasar.

Para pelaku berbelanja dengan uang palsu pecahan Rp100.000 dengan harga belanja Rp10.000. Pelaku pun mendapatkan uang kembalian Rp90.000 yang asli. (Baca juga; Belanja HP Lewat Online, Pria di Magetan Ditangkap Polisi karena COD Pakai Uang Palsu )

Komplotan ini sudah beraksi sejak 2017 dan selama ini aksinya berjalan mulus. Aksi mereka terbongkar ketika beraksi di Pasar Pal. Satu pelaku ditangkap kemudian dikembangkan hingga tertangkap tiga pelaku lainnya. “Motifnya ekonomi. Mereka ingin untung banyak,” ujar Kapolres.

Seorang pelaku berinisial H mengaku dalam sebulan bisa memproduksi uang palsu sebanyak Rp15 juta. Untuk mencetak uang palsu dia mengeluarkan modal Rp4 juta untuk membeli mesin cetak dan bahan lain. “Sebulan bisa produksi Rp15 juta. Saya dapat nggak banyak, cuma Rp2 juta,” katanya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)