Efek Kebakaran Lapas Tangerang, Napi Selalu Cemas dan Sulit Tidur

Jum'at, 17 September 2021 - 11:12 WIB
loading...
Efek Kebakaran Lapas Tangerang, Napi Selalu Cemas dan Sulit Tidur
Narapidana Lapas Tangerang banyak yang mengalami rasa cemas dan sulit tidur, usai kebakaran hebat yang menewaskan 49 orang di Blok C2 lapas itu. Foto: Ist
A A A
TANGERANG - Narapidana Lapas Tangerang banyak yang mengalami rasa cemas dan sulit tidur, usai kebakaran hebat yang menewaskan 49 orang di Blok C2 lapas beberapa hari itu.

Hal ini terungkap dari hasil kuesioner yang dilakukan oleh Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, terhadap para narapidana. Dalam kuesioner itu, terungkap bahwa peristiwa kebakaran menimbulkan trauma mendalam.

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan, RSUD Kota Tangerang, dr Amir Ali mengungkapkan, pihaknya melakukan trauma healing kepada para narapidana Lapas Tangerang.

"Maka, pada trauma healing ini belasan dokter psikiater dan psikolog diturunkan. Melakukan trapi kejiwaan dan trapi pengobatan. Sejauh ini belum ada yang naik tahap rujukan," katanya kepada wartawan di Tangerang, Jumat (17/9/2021).

Dilanjutkan dia, proses terapi dilakukan secara person to person, sehingga sampai saat ini baru sekitar 83 napi yang ditangani.

"Angka ini masih akan terus bertambah. Jika trauma healing seperti ini tidak dilakukan, tidak menutup kemungkinan, para napi dapat mengalami kecemasan yang lebih dalam atau depresi yang mendalam," sambungnya.

Masih kata Amir, setelah trauma healing selesai, tahap selanjutkan akan dilakukan terapi rutin oleh dokter Kemenkumham.

"Kami Dinkes dan pihak RSUD bersiap untuk kesiapan obat-obatan dan menerima napi yang sekiranya membutuhkan penanganan rujukan yang lebih mendalam," paparnya.

Sementara itu, salah seorang napi berinisial P mengatakan, pasca-kejadian dirinya lebih susah tidur, dan cukup sering teringat-ingat sederet kejadian kebakaran pada Rabu 8 September 2021 dini hari itu.

"Cukup butuh juga penanganan dokter seperti ini. Seperti tadi kan ditanya, apa yang dirasa, keluhannya apa, dan apa yang mengganggu. Jadi buat saya butuh, supaya saya bisa mengungkapkan perasaan saya," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan napi kasus narkoba berinisial H yang mengaku pasca kejadian cukup mengalami trauma. Terlebih, salah satu korban meninggal temannya.

"Mungkin karena saya merasa kepikiran dan selalu mengingat-ngingat dia. Jadi saya merasa dia datang ke saya. Tapi kalau sekarang, yang saya lebih ke ingin suasana yang ramai, tidak mau sepi," pungkasnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2833 seconds (0.1#10.140)