Epidemiolog: Waspadai Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 jika Tak Perketat Prokes

Selasa, 14 September 2021 - 12:37 WIB
loading...
Epidemiolog: Waspadai Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 jika Tak Perketat Prokes
Target pemerintah, khususnya DKI Jakarta sebagai episentrum wabah nasional, untuk menurunkan kasus Covid-19 menjadi endemis sangatlah tepat.Foto/SINDOnews/Ilustrasi/dok
A A A
JAKARTA - Target pemerintah, khususnya DKI Jakarta sebagai episentrum wabah nasional, untuk menurunkan kasus Covid-19 menjadi endemis sangatlah tepat. Namun, pemerintah harus mewaspadai kenaikan Covid-19 bila protokol kesehatan tidak diperketat.

Epidemiolog UKI Gilbert Simanjuntak mengatakan, jumlah harian 5 kasus/hari akan berarti beda sekali bila dibandingkan 60 kasus/hari, artinya endemis ringan dan berat harus dibedakan bila akan jadi target. Sebagai perbandingan adalah demam berdarah yang saat ini endemis, setelah jadi wabah tahun 1987-1989.

"Target menjadi endemis ini bisa jadi gagal, atau malah jadi gelombang ketiga bila tetap terjadi kerumunan di tempat umum saat ini. Setiap kerumunan selalu disertai dengan kenaikan kasus Covid-19. Vaksinasi tanpa prokes tidak mampu sepenuhnya mengendalikan," kata Gilbert kepada SINDOnews, Selasa (14/9/2021).

Menurut dia, pengawasan prokes dan kerumunan menjadi kata kunci saat ini bila mau jadi endemis. Kejadian di kafe dan tempat umum harus mendapat perhatian serius. Kepentingan dan ego para pemilik dapat mengorbankan kepentingan nasional.

"Pemprov DKI dan Polri harus bersikap tegas disertai pengawasan ketat. Pengawasan jumlah pengunjung melalui aplikasi PeduliLindungi haruslah dijalankan serius, bukan asal-asalan," tegasnya.

Pengawasan mendadak ke lapangan juga perlu dengan petugas yang berintegritas. Sebaiknya para pengusaha juga dapat mendukung keselamatan nasional.

"Mereka yang tidak mendukung sebaiknya izin usahanya dicabut dan tidak diperpanjang. Tanggung jawab penanganan wabah adalah urusan semua pihak," tutup politisi PDI Perjuangan itu.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1536 seconds (0.1#10.140)