1 dari 8 Kasus COVID-19 Adalah Anak-Anak, Pentingnya Peran Orangtua untuk Pencegahan

Kamis, 08 Juli 2021 - 19:36 WIB
loading...
1 dari 8 Kasus COVID-19 Adalah Anak-Anak, Pentingnya Peran Orangtua untuk Pencegahan
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat, Safrina Salim. Foto/Ist
A A A
BEKASI - Kepala Seksi Pengarus Utamaan Gender, Bidang Kualitas Keluarga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bekasi, Titiek Nurhayati Purwanto mengatakan, 1 dari 8 kasus COVID-19 adalah anak-anak . Untuk mencegah penyebaran COVID-19 pada anak-anak diperlukan peranan aktif orangtua .

“Berdasarkan data, 1 dari 8 kasus COVID-19 adalah anak-anak, di mana 3-5% di antaranya meninggal dunia, dan 50% kasus meninggal adalah anak balita. Ibu dapat berperan untuk melindungi keluarga dari infeksi virus COVID-19, mulai dari asupan gizi yang baik hingga memperketat protokol kesehatan,” katanya saat webinar edukasi bertajuk “Menjaga Ibu dan Anak Tetap Sehat dan Bugar”, Rabu (7/7/2021).

Kegiatan tersebut, diselenggarakan Rumah Bunda Sehat (RBS), komunitas penggiat kesehatan masyarakat ibu dan anak, bersama Danone Indonesia dan Human Initiative secara virtual yang diikuti lebih dari 500 ibu di Bekasi. (Baca juga; Tekan Kematian Balita akibat Covid-19, Asupan Gizi Anak Harus Lebih Diperhatikan )

Titiek menuturkan, kondisi pandemi seperti ini merupakan tantangan bagi siapa pun, terutama orang tua yang tinggal di rumah bersama balitanya. Namun, orang tua terutama Ibu tetap perlu tahu cara mengelola rasa stres dan bosan, tetap berdaya dan produktif saat di rumah, sembari memenuhi kebutuhan anak dan keluarga.

“Selain pemberian gizi seimbang yang berkualitas baik, terdapat banyak pula tips agar Ibu dapat berkegiatan bersama anak di rumah, untuk menjaga kesehatan mereka selama pandemi. Ajak anak untuk tetap beraktivitas fisik agar bugar, bermain bersama si Kecil, hingga bercocok tanam,” kata Titiek.

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat, Safrina Salim menambahkan, permasalahan gizi masih menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga. Terutama pemenuhan gizi ibu dan anak dalam pencegahan stunting. (Baca juga; Di Joglo, BIN Gelar Swab, PCR dan Vaksinasi Massal Gratis untuk Anak Usia 12-17 Tahun )

“BKKBN sendiri fokus membantu keluarga melalui pendekatan retrospektif, seperti pemantauan dan intervensi tumbuh kembang anak balita hingga edukasi tentang gizi anak. Sedangkan kualitas hubungan orang tua dan anak dapat menentukan perkembangan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” kata Safrina.

Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menjelaskan, pencegahan stunting pada masa pandemi COVID-19 perlu dilakukan dengan menjaga kesehatan manusia maupun lingkungannya. Danone Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi pada target pemerintah menurunkan tingkat stunting hingga 14% pada 2024, melalui berbagai produk nutrisi dan hidrasi maupun program berkelanjutan.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1916 seconds (0.1#10.140)