Sehari 23 Warga Kabupaten Bogor Meninggal karena Covid-19, Ade Yasin Minta Bantuan Swadaya Masyarakat

Kamis, 08 Juli 2021 - 14:32 WIB
loading...
Sehari 23 Warga Kabupaten Bogor Meninggal karena Covid-19, Ade Yasin Minta Bantuan Swadaya Masyarakat
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BOGOR - Sebanyak 23 warga Kabupaten Bogor d inyatakan meninggal dengan status terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (7/7/2021). Sehingga total kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Bogor selama pandemi Covid-19 tembus 186 orang.

Berdasarkan data rilis resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor yang dikutip Kamis (8/7/2021), kasus harian positif Covid-19 terbaru telah mencapai 22.670 orang.



Rinciannya sembuh sebanyak 20.137, meninggal 186 dan konfirmasi aktif atau masih sakit sebanyak 2.341 orang.

"Selain 23 kasus meninggal karena konfirmasi positif Covid-19, data terbaru per Rabu (7/7/2021) juga terjadi penambahan 320 konfirmasi aktif dan sembuh 103 aktif," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin.

Ade Yasin yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyebutkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menangani Covid-19 di wilayahnya.



Terlebih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diberlakukan pada 3 Juli - 20 Juli 2021.

Seiring dengan terus meningkatnya angka kasus positif covid di Kabupaten Bogor dan banyaknya masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri, Ade Yasin juga aktif distribusikan bantuan paket sembako kepada warga Kabupaten Bogor.

"Saya instruksikan melalui tim Bogor Gercep untuk menyalurkan bantuan sembako dari desa ke desa, dari rumah ke rumah untuk mereka yang sedang isolasi mandiri dan merupakan warga yang benar-benar membutuhkan," kata Ade Yasin dalam keterangan pers tertulisnya.

"Alhamdulillah tim setiap hari turun ke lapangan, dari Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Bogor Selatan," sambung Ade Yasin.

Ade Yasin menegaskan, aksi Bogor Gerak Cepat ini merupakan salah satu strategi percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor yang tidak menggunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Anggaran yang digunakan merupakan hasil bahu membahu (swadaya) dari Tim Bogor Gercep, bantuan perorangan, maupun perusahaan-perusahaan swasta di Kabupaten Bogor.

"Persoalan pandemi dan kemanusiaan ini memang bukan hanya tugas pemerintah daerah. Untuk itu, siapapun yang ingin membantu masyarakat yang terpapar covid bisa menyalurkan melalui Tim Bogor Gercep, baik berupa sembako, vitamin atau obat-obatan, kami terima," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)