Tempat Tidur Rumah Sakit Darurat COVID-19 di DKI Jakarta Ditambah 7.000 Bed

Jum'at, 25 Juni 2021 - 13:35 WIB
loading...
Tempat Tidur Rumah Sakit Darurat COVID-19 di DKI Jakarta Ditambah 7.000 Bed
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini telah meningkatkan kapasitas perawatan isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 di DKI Jakarta hingga 7.000 tempat tidur. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini telah meningkatkan kapasitas perawatan isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 di DKI Jakarta hingga 7.000 tempat tidur . Sebelumnya, RS Darurat COVID-19 hanya di Wisma Atlet dengan kapasitas perawatan isolasi sebanyak 5.994 tempat tidur.

“Kita menambah tempat isolasi. Kita tahu Wisma Atlet yang tadinya ada sekitar 5.994 sudah kita naikkan sampai ke level 7.000. Tapi kemudian karena kasus kematian naik terus itu pun juga semakin hari semakin penuh,” ungkap Budi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (25/6/2021).

Budi mengatakan penambahan kapasitas isolasi RS Darurat ini yakni di Pasar Rumput dan Nagrak. “Jadi kita tidak menambah dua tempat isolasi baru, satu di Pasar Rumput, satu di Nagreg. Di Nagrak itu ada 4 Tower kita bisa isi sekitar 4.000 kita akan memulai dengan 2.000 dulu, tapi itu fasilitas maksimalnya bisa 4.000,” kata Budi.

“Sedangkan di Pasar Rumput kita akan juga menambah kapasitas isolasi sekitar 3.000. Jadi ada 7.000 tempat tidur isolasi tambahan atau 2 kali lipat lebih banyak dari sebelumnya yang ada di Wisma Atlet,” tambahnya. (Baca juga; Pasien COVID-19 Tercecer di RSUD Kota Bekasi, Begini Penampakannya )

Budi mengatakan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) dan ringan akan dipindahkan ke Nagrak dan Pasar Rumput. “Rencana kami dengan Kepala BNPB, Panglima TNI, Pak gubernur dan Bapak Kapolri adalah memindahkan yang OTG dan ringan ke Nagreg dan Pasar Rumput,” ucapnya.

“Sehingga Wisma Atlet yang memang fasilitas yang sudah ada lebih lama, kita bisa upgrade untuk juga bisa menangani yang kondisinya sudah menengah, sedang kondisi berat tetap kita arahkan ke rumah sakit,” papar Budi. (Baca juga; Berkurang 281 Orang, RSDC Wisma Atlet Kini Rawat 6.713 Pasien Covid-19 )

Budi akan memastikan bahwa disiplin pengisian ini bisa dijaga. “Sebenarnya OTG kita bisa rawat inap di rumah isolasi mandiri atau isolasi terpusat di Nagreg atau di Pasar Rumput. Dengan demikian kita harapan bahwa kapasitas layanan kesehatan baik itu yang orang tanpa gejala maupun orang yang dengan gejala ringan menengah berat itu kita atur dengan lebih baik,” jelasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2085 seconds (0.1#10.140)