Pasien Corona Bakal Membludak, Bima Arya Minta Semua Rumah Sakit di Bogor Siaga

Selasa, 22 Juni 2021 - 05:35 WIB
loading...
Pasien Corona Bakal Membludak, Bima Arya Minta Semua Rumah Sakit di Bogor Siaga
Bima Arya saat memimpin rapat secara virtual dengan direktur rumah sakit se Kota Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin 21 Juni 2021. Foto: SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya, meminta seluruh rumah sakit rujukan pasien Corona di wilayahnya menambah ruang perawatan khusus Covid-19 di atas 30-35 persen dari total kamar tidur rumah sakit yang tersedia.

Hal ini menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor YR. 03.03 / III / 4643 / 2020 Perihal Peningkatan Pelayanan Pasien Covid-19. Salah satunya menyebutkan untuk melakukan konversi tempat tidur guna penyiapan kapasitas ruang isolasi dan ICU bagi pasien Covid-19 sesuai standar.



“Angka Covid-19 di Kota Bogor menunjukkan satu fase yang betul-betul memerlukan kerja lebih keras dari semua pihak. Lonjakan kasus Covid-19 begitu nyata. Saya garis bawahi, selain konversi tempat tidur, rumah sakit dihimbau untuk menyampaikan laporan secara riil time. Target kita satu, yaitu menambah fasilitas tempat tidur di rumah sakit sebesar 30-35 persen, dan kedua tempat isolasi,” ujarnya saat memimpin rapat secara virtual dengan direktur rumah sakit se Kota Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin 21 Juni 2021.

Bima menyebut angka Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bogor sudah mencapai 77,6 persen. Padahal dua pekan lalu masih di bawah 20 persen. Artinya jika tidak melakukan apa-apa, maka dalam waktu satu hingga dua pekan, tingkat keterisian tempat tidur akan penuh.

Selain menambah ketersediaan tempat tidur sebesar 30 -35 persen, Pemkot Bogor akan menambah tempat isolasi untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) di Pusat Isolasi BPKP Ciawi. Ke depan fasilitas isolasi ini akan terus ditambah, sehingga bagi pasien dengan gejala sedang dan berat bisa difokuskan di rumah sakit.



Bima Arya meminta semua rumah sakit bergerak cepat. Pasalnya, kebutuhannya benar-benar mendesak. Untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta untuk melakukan pembenahan dan pengaturan sistem rujukannya. Agar pasien dapat dirujuk secara merata sehingga tidak menumpuk di satu atau dua rumah sakit.

“Kita berlomba dengan waktu jangan sampai lonjakan yang ada tidak bisa diantisipasi,” ungkapnya. Terkait penggunaan Rumah Sakit Lapangan (RSL), Wali Kota Bogor ini menyebut saat ini masih dikaji. Sebab, ada aturan yang harus dipatuhi.

Sementara Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebutkan, konversi tempat tidur sebesar 30 persen ditargetkan dapat terlaksana akhir bulan Juni 2021. Sementara konversi tempat tidur isolasi sampai 35 persen diupayakan sampai pertengahan Juli 2021.

Khusus 8 Rumah Sakit Rujukan sesuai SK Gubernur, didorong untuk menambah tempat tidur isolasi minimal 35 persen dari total tempat tidur sesuai dengan surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kita targetkan akhir Juni 2021 sudah terpenuhi. Untuk rumah sakit yang belum konversi tempat tidurnya 30 persen dihimbau untuk segera mengkonversinya,” ujar Retno.

Dandim 0606 Kota Bogor Kol Inf Roby Bulan juga meminta agar semua pihak menjalin komunikasi dan koordinasi lebih intens sehingga pasien Covid-19 dapat terawat dengan baik.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2049 seconds (0.1#10.140)