Antisipsi Varian Baru Covid-19, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Konsisten Terapkan WFH

Rabu, 16 Juni 2021 - 06:13 WIB
loading...
Antisipsi Varian Baru...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman memberikan saran pada pemerintah Indonesia dan Pemprov DKI Jakarta dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini, khususnya terkait adanya varian covid Alpha, Beta, dan Delta.

Menurutnya, orang yang sudah masuk ke RS karena terpapar Covid bisa dikatakan pasien tersebut sudah mencapai hulu atau terlambat ditangani. Artinya, virus tersebut telah terlambat ditangani dan diantisipasi penyebarannya hingga akhirnya bisa masuk ke tubuh orang lain.

"Makanya, yang harus dilakukan itu di masyarakat ini, dilakukan program kunjungan rumah untuk meningkatkan deteksi kasus secara aktif dan dini, nah ini yang harus dilakukan supaya orang tak terlambat dirujuk dan tak terlambat ditangani serta cepat kalau ketemu (yang bergejala) yah cepat diisolasi karantina sehingga efektif memutus mata rantai penularan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).

Dia menambahkan, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, apalagi dengan adanya varian covid Alpha, Beta, dan Delta itu pemerintah harus melakukan pembatasan secara ketat. Meski pemerintah belum bisa melakukan PSBB se-Jawa-Bali misalnya, pembatasan itu tetap harus dilakukan secara bertahap, khususnya di kawasan yang terdapat munculnya varian tersebut.

"Itu untuk meminimalisir dan meredam kecepatan penularan, misalmya dengan WFH 50 persen itu beneran (dilakukan), bukan hanya wacana karena kan di kita ini masalah klasiknya komitmen dan konsistensi itu yang selalu, law enforcemen, sudah berpuluh tahun lah itu yah," katanya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)