BTS Meal Picu Kerumunan, Jubir Vaksinasi dan Influncer Kesehatan Ngeri-Ngeri Sedap Jadi Klaster Covid-19

Rabu, 09 Juni 2021 - 21:23 WIB
loading...
BTS Meal Picu Kerumunan, Jubir Vaksinasi dan Influncer Kesehatan Ngeri-Ngeri Sedap Jadi Klaster Covid-19
Sejumlah ojol berkerumun untuk membeli prpmo BTS Meal di gerai McDonalds di Jakarta Pusat, Rabu (9/6/2021). Foto: SINDOphoto/Yulianto
A A A
JAKARTA - Warganet dan masyarakat digemparkan dengan antrean panjang di sejumlah gerai makanan cepat saji, McDonald's, Rabu (9/6/2021). Pengemudi ojek online (ojol) tampak mengular untuk mengantre menu baru hasil kolaborasi BTS x MCD itu. Hal ini disebabkan animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap menu baru yang diberi nama BTS Meal tersebut.



Tentunya situasi ini sangat memprihatinkan, sebab terjadi pada saat pandemi Covid-19. Terlebih saat ini kasus positif Covid-19 menunjukkan kenaikan usai libur panjang Idul Fitri 1442 H/2021 M.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi, angkat bicara mengenai fenomena yang sedang viral saat ini.

“Iya, tentunya aktivitas ini bisa berpotensi menyebabkan penularan Covid-19. Tapi kami yakini satuan tugas (satgas) DKI sudah melakukan pengaturan terkait hal ini,” ujar dr Siti Nadia, saat dihubungi MNC Portal, Rabu (9/6/2021).



Hal serupa juga diungkapkan oleh Influencer Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr Muhamad Fajri Adda’i. Ia melihat bahwa para pengemudi ojol tampak berkumpul dan mengantre untuk memesan makanan dengan sangat rapat. Protokol kesehatan pun menjadi terabaikan sehingga sangat berisiko terinfeksi Covid-19.

“Saya lihat driver online tersebut berkumpul dan rapat banget. Itu harus hati-hati betul dan saya lihat banyak juga yang maskernya dicopot-copot sambil ngobrol dan lain-lain. Itu berisiko tinggi,” ujar dr Fajri saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Ia mengimbau kepada masyarakat maupun para pengendara ojol yang sedang bertugas untuk disiplin dan paham betul akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

“Ini tidak hanya di MCD saja, namun bisa terjadi di manapun. Jadi pada kegiatan apapun yang dempet-dempetan apalagi ruangannya tertutup dan tidak menggunakan masker, itu berisiko tinggi juga,” pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)