Ustadz Khaidir: Menghadapi Ujian, Umat Islam Jangan Gampang Terpecah

Minggu, 24 Mei 2020 - 19:39 WIB
loading...
Ustadz Khaidir: Menghadapi Ujian, Umat Islam Jangan Gampang Terpecah
Ustadz Khaidir memberikan khutbah Salat Ied di Lapangan Tenis Sakinah, Cibitung, Bekasi. FOTO/IST
A A A
CIBITUNG - Warga Perumahan Telaga Sakinah yang tergabung dalam Komunitas Tenis Sakinah, menggelar salat Ied di lapangan tenis secara mandiri.

Salat Ied ini diselenggarakan untuk menghindari keragu-raguan yang menghinggapi anggota komunitas yang tidak percaya diri untuk menggelar salat Ied secara mandiri di rumah. Karena itu, komunitas tenis ini akhirnya memilih menggelar salat Ied dilakukan secara berjamaah dengan anggota komunitas di lapangan tenis dengan dipimpin imam dan khotib ustadz Khaidir Lc.

Salat Ied mandiri ini, akhirnya juga diikuti warga Sakinah yang lain, yang secara suka rela mereka datang tanpa undangan. Untuk menghindari pro dan kontra, penyelenggaraan salat Ied berjamaah ini dilakukan dengan standar protokol COVID-19, di mana para jamaah yang datang ke lapangan disarankan sudah berwudhu dari rumah. (Baca juga: Takbiran Keliling di Masa COVID-19 Ditiadakan, Polda Metro: PSBB Tidak Kendor)

Selain itu, jamaah wajib membawa masker dan sajadah sendiri. Tidak hanya itu, sebelum masuk tempat salat, seluruh jamaah dilakukan pendeteksian suhu badannya agar bisa memastikan bahwa jamaah yang ikut salat kondisinya benar-benar sehat.

Termasuk sebelum masuk area tempat salat, jamaah wajib mencuci tangan dengan sanitizer yang sudah disiapkan di depan pintu masuk lapangan. Hal lain, barisan salat pun dibuat dengan standar physical distancing agar antar jamaah tetap membuat jarak yang menghindarkan saling bersentuhan.

Untuk memastikan unsur kehati-hatian tersebut, usai salat jamaah dilarang bersalaman dengan berjabat tangan, namun cukup dengan isyarat menganggukkan kepala antar jamaah.

Sementara itu, dalam khutbahnya, ustadz Khaidir menyampaikan ceramahnya bahwa umat Islam saat ini sedang diuji dengan wabah penyakit yang disebabkan virus corona. Ujian ini tidak hanya dirasakan oleh rakyat Indonesia, tetapi oleh dunia.

"Namun, umat Islam tidak perlu panik. Yang harus kita lakukan adalah, selain kita berikhtiar untuk bisa terhindar dari wabah ini, kita harus mendekatkan diri kepada Allah," kata ustadz alumni Pakistan ini.

Pengasuh Pesantren Hafidz Quran Sakinah ini juga menyerukan bahwa umat Islam harus percaya bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar, kecuali kekuatan dan kekuasaan Allah. Itulah mengapa, kata ustadz Khaidir, umat Islam dalam merayakan kemenangan setelah menjalani ujian selama berpuasa sebulan penuh, diserukan mengumandangkan takbir berulang ulang.

"Takbir Allahu Akbar, yang kita dengungkan itu, bermakna tidak ada yang bisa melebihi kebesaran kekuasaan Allah. Maka di saat menghadapi ujian ini, ya mendekatlah kepada Allah, karena kebesaran kekuasaannya," ujarnya.

Ustadz Khaidir juga mengingatkan dalam menghadapi ujian ini, jangan sampai menyebabkan umat Islam terpecah belah, mudah sensitif, mudah emosi hanya karena hal-hal yang tidak perlu, hanya karena merasa bukan kelompoknya atau golongannya. "Percayalah kepada Allah, karena Allah satu satunya yang memiliki kekuasaan lebih besar," jelas ustadz Khaidir mengakhiri khutbahnya.
(nbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)