2 Bulan Layani 40 Pria Hidung Belang, Gadis Belia Ini Dibayar Rp500 Ribu

Kamis, 06 Mei 2021 - 19:04 WIB
loading...
2 Bulan Layani 40 Pria Hidung Belang, Gadis Belia Ini Dibayar Rp500 Ribu
Dua tersangka mucikari prostitusi online gadis belia yang diamankan di Mapolsek Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (6/5/2021). Foto/SINDONews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Seorang gadis belia di Kota Yogyakarta , PCP (17) terjerat prostitusi online . Selama dua bulan terakhir sudah melayani 40 pria hidung belang dengan tarif Rp500 ribu.

Baca juga: Faktor Ekonomi dan Salah Pergaulan, Penyebab Anak di Bawah Umur Terjerat Prostitusi Online

Terungkapnya praktik prostitusi online itu berawal pada Jumat 30 April 2021 ada laporan dari warga Gondokusuman terhadap perubahan sikap anak perempuannya berinisial PCP. Gadis belia ini sering melamun dan pulang malam dan saat ditegur marah.

Baca juga: Mucikari Prostitusi Anak di Apartemen Ternyata Masuk Bawa Orang lewat Gorong-gorong

Perubahan itu terjadi sejak Februari 2021. Orang tuanya semakin kaget, ketika melihat di dompet anaknya ada uang Rp1 juta, padahal hanya diberi uang jajan Rp10 ribu.

Kapolsek Gondokusuman, Yogyakarta, AKP Surahman menjelaskan, berdasarkan informasi itu, petugas melakukan penyelidikan dan berhasil mendapatkan indentitas teman PCP, yakni AY.

Nah, AY mengungkap bahwa PCP bergabung dengan prostitusi online atau gadis booking order (BO) untuk melayanai lelaki hidung belang. Prostitusi online ini dikelola oleh mucikari MU dan AI. Modusnya dengan menawarkan melalui akun media sosial (medsos) facebook (FB) milik MU dengan tarif Rp500 ribu tiap kencan.

Selanjutnya polisi menyamar dengan memesan PCP yang akhirnya dan disepakati chek in di hotel daerah Pakualaman, Jumat malam 30 April 2021. Saat petugas datang di hotel ternyata sudah ada tiga orang yang menunggu, yakni MU (30) warga Grobogan, AI(18) asal Bungo, Jambi dan PCP yang siap melakukan transaksi.

Ketiganya selanjutnya diamankan petugas dan dibawa ke Mapolsek Gondokusman. "Dari pemeriksaan, PCP yang dijual MU dan AI untuk melayani lelaki hidung belang masih di bawah umur," kata Surahman, Kamis (6/5/2021).

Dari pemeriksaan, praktik protitusi online itu sudah dua bulan. MU berperan sebagai pengelola, AI sebagai adminnya. Sedangkan PCP yang melayani lelaki hidung belang. PCP sudah melayani lelaki hidung belang sebanyak 40 kali.

PCP dan MU saling kenal saat PCP magang di tempat kerja MU. Karena sudah kenal, PCP dua bulan terakhir menghubungi MU ingin mencari kerja. Kemudian mereka ketemuan serta sebelum terjun di dunia protistusi oleh MU. Sebelum terjun ke prostitusi online, PCP terlebih dulu diajak berhubungan suami istri. "Sehingga PCP tahu apa pekerjaannya," katanya.

Sedangkan dengan AI, MU baru kenal dua minggu. AI kenal MU melalui medsos, setelah itu menghubungi MU karena ingin mencari kerja setelah di-PHK. Selanjutnya mereka ketemuan dan AI ditawari kerja di BO. Namun AI tidak menerima dan hanya menjadi admin. "Sama seperti PCP, sebelum bekerja MU mengauli AI terlebih dahulu," terangnya.

MU sendiri sebenarnya pengangguran setelah menjadi korban PHK. Sehingga dengan alasan ekonomi, mereka mengelola prostitusi online tersebut. Polisi masih mengembangkan kasus ini karena ada kemungkinan ada wanita lain yang ditawarkan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)