Langgar Prokes, Pemkot Tangerang Beri Teguran Keras kepada TangCity Mall

Selasa, 04 Mei 2021 - 09:14 WIB
loading...
Langgar Prokes, Pemkot Tangerang Beri Teguran Keras kepada TangCity Mall
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, saat menggelar razia pusat perbelanjaan bersama polisi, Senin 3 Mei 2021. Foto: SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menegur pengelola Mal TangCity karena kendur dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dan abai terhadap kerumunan . Teguran itu disampaikan langsung Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, saat menggelar razia pusat perbelanjaan itu bersama polisi, Senin 3 Mei 2021.

"Pemutusan rantai penyebaran Covid-19 memerlukan kerja sama yang baik antara penjual, pembeli, serta pengelola pusat perbelanjaan untuk memberikan rasa aman ketika berbelanja," kata Arief.

Dijelaskan dia, pada mal tersebut dirinya menemukan kondisi jalur yang disediakan bagi pengunjung yang datang lebih kecil dibanding jalur bagi para pedagang, sehingga memicu kerumunan.

"Ya, jadi kemakan sama jalur pedagang. Makanya kami minta pengelola pusat perbelanjaan lebih mengatur ruang yang memadai untuk pengunjung. Sehingga tidak terjadi kerumunan," sambungnya.

Dilanjutkan Arief, apa yang dilakukan oleh pengelola mal jelas tidak membuat dan menimbulkan rasa nyaman bagi pelanggan yang datang untuk berbelanja.

Apalagi, akhir-akhir ini masyarakat kerap menyerbu pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan Lebaran. Abainya pihak mal dalam menerapkan prokes yang ketat, rawan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

"Akhir-akhir ini sejumlah mal kerap ramai dikunjungi pengunjung. Jadi kita cek antisipasinya seperti apa. Kalau ada yang jadi carrier kan bisa menyebabkan penularan Covid-19," tambah Arief lagi.

Pihaknya pun tidak segan-segan untuk memberikan teguran dan sanksi keras bagi pengelola mal yang membandel terhadap penerapan prokes Covid-19.

"Kami memberikan teguran keras kepada pengelola TangCity Mall, karena melanggar prokes. Kalau masih terjadi pelanggaran serupa, bisa saja nantinya akan ditutup operasionalnya," pungkasnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6303 seconds (0.1#10.140)