Asyik Ngobrol, 2 Bapak di Tulungagung Tak Sadar Anaknya Tenggelam dan Tewas di Kolam Ikan Koi

Jum'at, 16 April 2021 - 04:26 WIB
loading...
Asyik Ngobrol, 2 Bapak di Tulungagung Tak Sadar Anaknya Tenggelam dan Tewas di Kolam Ikan Koi
Dua bocah tewas tenggelam di kolam ikan koi saat orang tua keduanya sedang asyik berbincang. Kedua bocah itu diam-diam bermain di pinggir kolam hingga tercebur. Foto: SINDONews/Ilustrasi
A A A
TULUNGAGUNG - Dua bocah di bawah umur yang sempat dicari orang tuanya, ditemukan tenggelam di kolam ikan koi di Desa Podorejo Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung . Kedua bocah tersebut diam diam bermain di kolam ikan saat kedua orang tua mereka asyik berbincang.

Maf yang berusia 7 tahun, tewas. Begitu pula dengan Fas yang berumur 6 tahun, juga meninggal dunia. "Mereka (kedua korban) lepas dari pengawasan," ujar Kapolsek Sumbergempol AKP I Nengah Suteja kepada wartawan Kamis (15/4/2021) petang. Korban Maf adalah anak Didik (43) warga Desa Bendiljati Kulon, Kecamatan Sumbergempol.



Ceritanya Didik yang mengajak Maf anaknya, bertamu ke rumah Afrudin Hasan (33) warga Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol. Hasan merupakan peternak ikan. Di lingkungan rumahnya, ada empat kolam ikan yang masing masing berukuran 6 X 10 meter dengan kedalaman 1,6 meter.

Saat asyik ngobrol, Didik dan Hasan tidak menyadari Maf dan Fas, anak Hasan yang semula bermain di dekat mereka, telah bergeser. Kedua bocah tersebut diam diam bermain di dekat salah satu kolam koi. Sekitar lima belas menit kemudian, Didik dan Hasan mulai sadar kedua anaknya tidak terlihat.



Keduanya bingung mencari ke sana kemari. Informasi yang dihimpun, pencarian sampai melibatkan tetangga. Saat mengecek salah satu kolam, mereka melihat Maf dan Fas dalam kondisi timbul tenggelam, megap megap. "Kedua korban sempat dilarikan ke rumah sakit," kata Suteja.

Berbagai upaya pertolongan langsung dilakukan. Namun nyawa kedua bocah yang sempat muntah tersebut tidak tertolong. Maf dan Fas meninggal dunia hampir berbarengan. Menurut Suteja, dalam pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan. Kematian kedua bocah tersebut juga tidak ada unsur kesengajaan.



Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah. Pihak keluarga juga membuat surat pernyataan menolak jenazah diotopsi, dan memilih langsung memakamkan. Atas peristiwa yang terjadi, Suteja mengimbau para orang tua untukberhati hati mengawasi putra putrinya. "Tidak ada unsur kesengajaan," pungkasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)