Misteri Enny Arrow dan Bacaan Erotis yang Digandrungi Remaja Tahun 1980-1990-an

Sabtu, 10 April 2021 - 05:50 WIB
loading...
A A A
Masih menurut mangkardi.wordpress.com, soal riwayat Enny Arrow masih simpang siur. Ada yang mengatakan, Abdullah Harahap (penulis novel-novel horor sejaman Motinggo Boesje) konon tahu persis Enny Arrow adalah nama samaran penulis lelaki. Siapa? Sayangnya, Abdullah Harahap sudah almarhum sehingga tak bisa dikonfirmasi.

Pertengahan dekade 70-an, nama Enny Arrow melambung melampaui popularitas Teguh Esha dengan Ali Topan. Selama satu dekade ke depan hingga pertengahan 80-an, Enny Arrow merajai bacaan remaja Indonesia bersamaan dengan zaman keemasan komik-komik roman seperti Zaldy, Sim, Jan, dan seterusnya termasuk kemudian disusul komik-komik silat Ganes TH, Man, Djair, serta Hans.

Kemampuan menulis Enny tak kalah dengan sastrawan sekaliber Angkatan Pujangga Baru atau bahkan Balai Pustaka. Hanya saja, Enny bercerita soal seks dan selangkangan. Kemampuan itu barangkali dia dapatkan sewaktu tinggal di Amerika.

Karya Arrow sebenarnya menyindir karya-karya sastra pada saat itu. Sastra yang berkembang terlalu eksklusif dan normatif. Dia pun ingin menghadirkan karya segar yang bisa dibaca kelas menengah hingga ke bawah sekalipun.

Jika dicermati karya Enny Arrow juga mengajarkan kebaikan, namun dengan cara yang berbeda. Misalnya, dia selalu membuat cerita tokoh dalam bukunya happy ending. Seburuk apapun yang telah dilakukan tokoh itu pada akhirnya si tokoh akan mendapatkan ganjaran yang setimpal lalu bertobat.
Baca juga: Asal Usul Nama Depok Berasal dari Padepokan yang Didirikan Embah Raden Wujud

Walau sebenarnya berisiko itu yang membuat Enny Arrow tak pernah ditinggalkan pembacanya. Walau sosoknya tak pernah dikenal orang apalagi diceritakan di buku-buku pelajaran, Enny Arrow tetap punya tempat di hati para penggemarnya hingga sekarang.

Anehnya selain Enny Arrow, nama penerbit pun disamarkan. Dari ratusan judul hanya tertera penerbit Mawar, tanpa nomor telepon atau alamat kantor. Semuanya bungkam dan hanya geleng-geleng tak tahu menahu siapa Enny Arrow.

Novel karya Enny Arrow terbilang sangat murah. Per buku yang rata-rata berisi 40 halaman hanya dihargai Rp1.000. Itu tak sebanding dengan harga kertas pada saat itu.
(jon)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)