Anies Apresiasi Bank DKI Berikan Bantuan Penangangan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi upaya PT Bank DKI yang turut membantu dalam penanganan Covid-19 di wilayah setempat. Total bantuan yang telah diserahkan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta itu mencapai Rp5 miliar.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman karyawan Bank DKI yang ikut turun tangan menyelesaikan tantangan yang kita hadapi (pandemi Covid-19 ),” kata Anies lewat siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta yang dikutip pada Selasa (19/5/2020).
Anies melanjutkan, penanganan dan penanggulangan Covid-19 diperlukan kolaborasi yang solid antara pemerintah maupun masyarakat. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan kanal bantuan untuk memudahkan penyaluran bantuan, yakni Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
Adapun situs tersebut yang juga dimanfaatkan Bank DKI untuk menyalurkan bantuan kepada warga Jakarta. “Kita ingin agar saudara-saudara terbantu, terutama yang tidak memiliki tabungan yang cukup, dan pendapatan yang sifatnya harian, kemudian terhambat kehidupannya sehari-hari akibat Covid-19,” ujar Anies. (Baca: Bantu Penanganan Covid-19, Karyawan Bank DKI Donasikan Rp5 Miliar)
Anies mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang selama ini dilakukan bertujuan untuk menghambat penularan virus Covid-19. Apabila interaksi secara bebas diteruskan, Anies yakin penularan virus bakal terus terjadi.
Namun di sisi lain, bila ada pengurangan interaksi, kegiatan ekonomi menjadi turun. “Nah ini situasi di mana kita tidak bisa melakukan bersamaan (membatasi interaksi atau membebaskan interaksi), tapi kita harus memilih,” jelas Anies. Menurutnya, DKI Jakarta lebih memilih membatasi interaksi demi kesehatan warganya. Sebab kesehatan dan keselamatan warga menjadi prioritas dalam melayani warganya.
Berdasarkan epidemiologi dari para ahli kesehatan, kata dia, saat ini reproduksi virus Covid-19 (R0) di Jakarta berada di poin 1. Artinya, orang yang terinfeksi Covid-19 hanya menularkan satu orang, sementara pada bulan Maret lalu satu orang dapat menjangkiti 3-4 orang lain.
“Alhamdulillah selama dua bulan ini warga Jakarta berhasil secara bersama-sama menurunkan angka reproduksi virus. Semula berada di poin 3,5 sampai 4,5 sekarang turun di angka 1. Nah kita sudah mulai tenang kalau angkanya (R0) berada di bawah 1. Artinya tidak menularkan kembali,” katanya.
Diketahui, PT Bank DKI menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan total Rp5 miliar untuk penanganan Covid-19. Bantuan tersebut diserahkan melalui kanal Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) DKI Jakarta maupun diberikan secara langsung.
Direktur Utama PT Bank DKI Zainuddin Mappa menjelaskan untuk dana sebesar Rp2,25 miliar diserahkan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) melalui KSBB. Kemudian Alat Pelindung Diri (APD) sebesar Rp 844,5 juta dan bantuan kemanusiaan kepada tim medis sebesar Rp638 juta.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman karyawan Bank DKI yang ikut turun tangan menyelesaikan tantangan yang kita hadapi (pandemi Covid-19 ),” kata Anies lewat siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta yang dikutip pada Selasa (19/5/2020).
Anies melanjutkan, penanganan dan penanggulangan Covid-19 diperlukan kolaborasi yang solid antara pemerintah maupun masyarakat. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan kanal bantuan untuk memudahkan penyaluran bantuan, yakni Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
Adapun situs tersebut yang juga dimanfaatkan Bank DKI untuk menyalurkan bantuan kepada warga Jakarta. “Kita ingin agar saudara-saudara terbantu, terutama yang tidak memiliki tabungan yang cukup, dan pendapatan yang sifatnya harian, kemudian terhambat kehidupannya sehari-hari akibat Covid-19,” ujar Anies. (Baca: Bantu Penanganan Covid-19, Karyawan Bank DKI Donasikan Rp5 Miliar)
Anies mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang selama ini dilakukan bertujuan untuk menghambat penularan virus Covid-19. Apabila interaksi secara bebas diteruskan, Anies yakin penularan virus bakal terus terjadi.
Namun di sisi lain, bila ada pengurangan interaksi, kegiatan ekonomi menjadi turun. “Nah ini situasi di mana kita tidak bisa melakukan bersamaan (membatasi interaksi atau membebaskan interaksi), tapi kita harus memilih,” jelas Anies. Menurutnya, DKI Jakarta lebih memilih membatasi interaksi demi kesehatan warganya. Sebab kesehatan dan keselamatan warga menjadi prioritas dalam melayani warganya.
Berdasarkan epidemiologi dari para ahli kesehatan, kata dia, saat ini reproduksi virus Covid-19 (R0) di Jakarta berada di poin 1. Artinya, orang yang terinfeksi Covid-19 hanya menularkan satu orang, sementara pada bulan Maret lalu satu orang dapat menjangkiti 3-4 orang lain.
“Alhamdulillah selama dua bulan ini warga Jakarta berhasil secara bersama-sama menurunkan angka reproduksi virus. Semula berada di poin 3,5 sampai 4,5 sekarang turun di angka 1. Nah kita sudah mulai tenang kalau angkanya (R0) berada di bawah 1. Artinya tidak menularkan kembali,” katanya.
Diketahui, PT Bank DKI menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan total Rp5 miliar untuk penanganan Covid-19. Bantuan tersebut diserahkan melalui kanal Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) DKI Jakarta maupun diberikan secara langsung.
Direktur Utama PT Bank DKI Zainuddin Mappa menjelaskan untuk dana sebesar Rp2,25 miliar diserahkan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) melalui KSBB. Kemudian Alat Pelindung Diri (APD) sebesar Rp 844,5 juta dan bantuan kemanusiaan kepada tim medis sebesar Rp638 juta.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(hab)