Asal Usul Pondok Cina, Tempat Transit Pedagang Tionghoa yang Hendak Berdagang ke Depok

Selasa, 09 Maret 2021 - 07:05 WIB
loading...
Asal Usul Pondok Cina, Tempat Transit Pedagang Tionghoa yang Hendak Berdagang ke Depok
Rumah Tua Pondok Cina. Foto: Wikipedia
A A A
JAKARTA - Pondok Cina awalnya bernama Kampung Bojong. Sebuah tempat transit pedagang-pedagang Tionghoa yang hendak berjualan ke Depok .

Berdasarkan laman jelajahdepok.blogspot.com yang dikutip SINDOnews, Selasa (9/3/2021), berawal dari masa Cornelis Chastelein ketika membeli tanah di Depok dengan status partikelir, dia mengolah tanah menjadi lahan pertanian yang subur dan makmur dengan hasil bumi yang melimpah. Setelah mencukupi kebutuhannya sendiri Depok sebagai wilayah yang mempunyai hak otonomi khusus memutuskan untuk mengimpor sebagian hasil buminya ke Jakarta.
Baca juga: Ini Persiapan Pemkot Depok Antisipasi Corona B117

Depok pun berkembang menjadi kota (negara) agrikultur yang makmur dan otomatis dengan daya beli yang tinggi. Datanglah para pedagang kelontong dan penjaja kebutuhan pokok lainnya ke Depok.

Para pedagang umumnya berasal dari etnis Tionghoa. Namun, dalam surat wasiatnya Chastelein membuat peraturan bahwa pedagang Tionghoa dilarang bermukim di Depok. Setiap pagi para pedagang ini pulang pergi Jakarta-Depok. Pada masa itu belum ada sarana transportasi yang memudahkan seperti sekarang. Bila melalui jalan darat mereka harus menempuh 4 jam perjalanan dengan kereta kuda menembus hutan-hutan lebat dari Jakarta.

Selain melalui darat ada juga sarana transportasi air melalui kali Ciliwung menggunakan rakit. Bagi sebagian pedagang keharusan untuk pulang pergi setiap hari ini terasa terlalu memberatkan. Mereka pun memutuskan membangun pondok (gubuk) di sekitar bantaran kali Ciliwung tepatnya di daerah yang dulu bernama Kampung Bojong sebagai sarana bermalam dan transit daripada harus pulang pergi Jakarta-Depok setiap harinya.

Dari situlah sebutan Pondok Cina berasal dan sampai sekarang Pondok Cina merupakan nama salah satu kelurahan di Depok yang masuk Kecamatan Beji.
Baca juga: Kisah Ali Sadikin dan Rumitnya Lalu Lintas Jakarta

Jejak Kaki Bangsa Tionghoa
Jauh sebelum kedatangan bangsa Belanda menemukan jalan ke Hindia Timur, Bangsa Tionghoa lebih dulu mengenalnya bahkan bermukim di sana. Salah satu bukti nyatanya antara lain jurnal perjalanan seorang pengembara bernama Fa Hien.

Dia menceritakan tentang perjalanannya ke negeri jauh yang makmur di selatan. Negeri tersebut dipimpin oleh seorang raja yang karismatik nan bijaksana. Tercatat negeri tersebut bernama To Lo Mo (Taruma Negara).

Menurut Dr Tri Wahyuning Irsyam, nama Pondok Cina sudah ada dan disebut sejak zaman Chastelein. Ketika pemerintah kolonial membuat peta tentang wilayah Depok dan sekitarnya nama Pondok Cina sudah terpampang di peta tersebut.

Nama Pondok Cina juga sudah disebutkan dalam jurnal perjalanan seoorang pegawai tinggi VOC bernama Abraham Van Riebek. Dia melakukan perjalanannya pada tahun 1904 dalam tujuan meninjau potensi daerah-daerah penunjang ibu kota Batavia yang dimulai dari Tjililitan-Tandjoeng Timoer-Seringsing-Pondok Tjina-Bodjong Manggis-Kedung Halang-Parung Angsana.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0903 seconds (0.1#10.140)