Penjelasan Istana soal Video Jokowi Hujan-hujanan ke Tengah Sawah

Rabu, 24 Februari 2021 - 15:17 WIB
loading...
Penjelasan Istana soal Video Jokowi Hujan-hujanan ke Tengah Sawah
Presiden Jokowi hujan-hujanan di tengah sawah meninjau lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NTT. FOTO/BIRO PERS SETPRES/AGUS SUPARTO
A A A
JAKARTA - Sebuah video Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) nekat berjalan ke tengah sawah saat hujan deras beredar luas di media sosial. Video ini diketahui diambil saat Presiden Jokowi meninjau lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, sebenarnya Presiden Jokowi sudah diingatkan untuk tidak ke tengah sawah, di mana terdapat tempat pompa air.

"Kemarin saat Presiden datang hujan besar, perangkat kepresidenan sudah mengingatkan presiden untuk tidak ke ujung ke pompa air yang berwarna kotak biru," katannya, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Istana Bilang Kerumunan saat Kunjungan Kerja Jokowi ke NTT Spontanitas

"Namun Presiden tetap ingin melihat langsung pompa air itu karena merupakan kunci untuk food estate di lokasi tersebut. Presiden mau ke situ untuk memastikan pompa berfungsi. Karena kita ketahui bahwa Presiden kalau mengecek itu selalu detail," ujarnya.

Selain itu, Bey mengatakan bahwa Presiden Jokowi ingin menyapa masyarakat dari jarak yang lebih dekat. Hal ini mengingat masyarakat juga telah menunggu lama dan hujan-hujanan.

"Selain itu, Presiden ingin ke lokasi pompa air karena ada masyarakat yang menunggu di ujung. Mereka memanggil-manggil (bisa didengar juga di video) dan telah menunggu lama serta hujan-hujanan. Jadi Presiden ingin menyapa dari jarak yg relatif lebih dekat," tuturnya.

Baca juga: Resmikan Bendungan, Jokowi: Kunci Kemakmuran NTT Adalah Air

Ditanya adakah paspampres yang mengikuti Jokowi, Bey mengungkapkan tetap ada. Namun karena di sawah tersebut hanya cukup untuk satu orang berjalan maka tidak ada di depan.

"Paspampres ada, tapi tidak bisa lebih dahulu berjalan, karena jalannya hanya untuk satu orang. Kalau Paspampres lebih dahulu, maka Presiden nggak bisa sampai ke tempat paling ujung," katanya.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)