Positif Covid-19 di Kota Bogor Pecah Rekor Lagi, 141 Kasus Dalam Sehari

Kamis, 28 Januari 2021 - 21:42 WIB
loading...
Positif Covid-19 di Kota Bogor Pecah Rekor Lagi, 141 Kasus Dalam Sehari
Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor kembali memecahkan rekor, Kamis (28/1/2021).Foto/SINDOnews/llustrasi.dok
A A A
BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor kembali memecahkan rekor, Kamis (28/1/2021). Pasien positif hari ini bertambah sebanyak 141 kasus.

Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menembus angka 8.039 kasus."Rinciannya, masih sakit atau positif aktif 1.421 orang, sembuh atau selesai isolasi 6.465 orang dan meninggal dunia 153 orang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (28/1/2021).

Sekadar diketahui, guna mengatasi lonjakan kasus positif, Pemkot Bogor telah memiliki Rumah Sakit (RS) Lapangan Kota Bogor di komplek GOR Pajajaran. RS Lapangan tersebut resmi beroperasi, Senin 18 Januari 2021.

Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, dalam mengatasi lonjakan kasus positif ini diperlukan adanya sistem rujukan untuk mengatasi kelangkaan keterisian tempat tidur akibat tingginya kasus Covid-19 di Jabodetabek. “Jadi kemarin itu ada usulan dari Provinsi Jakarta, katanya Pemerintah pusat diminta bahasanya mengambil alih. Tapi saya kira poinnya begini, harus ada koordinasi yang lebih intens lagi untuk mengatasi kelangkaan keterisian tempat tidur,” ungkap Bima Arya di Bogor, Kamis (28/1/2021)

Bima melanjutkan, salah satunya aplikasi sistem rujukan. Jadi warga itu bisa tahu yang kosong di mana dan datanya harus selalu di-update.“Saya itu sering ditelepon warga Jakarta, kawan-kawan atau saudara. Mereka bilang Jakarta penuh (ruang isolasi/ICU), Bogor bagaimana,” tuturnya.

Menurut Bima, di Kota Bogor sudah membangun sistem rujukan itu. Tapi harus ditingkatkan lagi sehingga warga bisa meng-update secara realtime. “Saya pikir kalau di Jabodetabek ada sistem itu kan bagus bisa menolong warga. Tapi tantangannya memang bagaimana supaya data itu update. Kalau kosong ya kosong, kalau isi ya terisi. Semuanya harus diperbaharui oleh fasilitas kesehatan,” jelas Bima.

Pemkot Bogor, kata Bima, terus berikhtiar untuk menekan bed occupancy ratio (BOR) yang angkanya sempat melebihi 80%.“Kita sudah mengoperasikan RS Lapangan, lalu meminta seluruh rumah sakit rujukan menambah ruang isolasi dan ICU. Tapi kita tidak berhenti di sini, kita juga masih mempersiapkan tempat isolasi untuk OTG. Ada hotel yang sekarang dalam proses percepatan untuk bisa digunakan sebagai tempat isolasi OTG,” katanya.

“Kalau dua minggu lalu angkanya di atas 80%. Per hari ini BOR kita ada di angka sekitar 70 persen. Memang masih di atas ambang batas, tetapi saya melihat ada progres di sini. Rutin kami koordinasi dengan pimpinan RS untuk memastikan usaha-usaha mereka untuk menambah ruang isolasi dan ICU tadi,” terangnya

Lebih jauh Bima Arya memprediksi, hingga akhir 2021 nanti Kota Bogor akan mencatatkan 11.000 kasus positif akumulasi. Sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengantisipasi skenario terburuk terjadi.

“Kami sudah punya angka-angkanya berdasarkan rekomendasi dari epidemiolog. Kami punya tim yang mengkalkulasi. Kalau misalnya tingkat efektivitas dari vaksin 80 persen, artinya jumlah target yang divaksin itu terpenuhi di Kota Bogor, kemudian angkanya baik, itu kemungkinan besar diakhri tahun akan ada 11.000 kasus positif akumulasi di Kota Bogor.”

“20 persen dari itu memerlukan perawatan di ICU. Ini sudah kita hitung dari sekarang, nambah di RS mana saja. Jadi setiap RS itu kita cek maksimal nambah berapa sampai Desember. Kalau RS sudah mentok kapasitasnya, baru kita buat di mana lagi untuk menambah ICU tadi,” ucap Bima.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)