Waspada! Keterisian RS Rujukan COVID-19 di Banten Tertinggi Nasional Sebesar 87,42%

Kamis, 21 Januari 2021 - 01:06 WIB
loading...
Waspada! Keterisian RS Rujukan COVID-19 di Banten Tertinggi Nasional Sebesar 87,42%
Ketua bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Provinsi Banten tertinggi secara nasional yakni 87,42%. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 , Dewi Nur Aisyah mengatakan mengatakan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Provinsi Banten tertinggi secara nasional yakni 87,42%.

“Perlu diingat, Banten ini peringkat pertama per kemarin dengan keterisiannya 87,42%. Jadi kita tetap harus hati-hati,” ujar Dewi dalam diskusi secara virtual dari Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Dewi mengatakan peningkatan keterisian di Provinsi Banten ini meningkat sejak akhir Desember 2020. “Provinsi Banten mulai meningkat lebih dari 80% ini justru sejak akhir Desember.”

“Nah kalau di Banten ini memang agak fluktuatif. Sempat memang tinggi di Oktober, kemudian Desember agak turun, kemudian mulai naik lagi di akhir Desember,” sambungnya.

Dewi menjelaskan per kemarin 19 Januari 2021, tingkat keterisian RS Rujukan di Banten ini lebih tinggi daripada DKI Jakarta dimana tingkat keterisiannya sebesar 86,7%. Bahkan, kata Dewi, di DKI Jakarta juga sempat mengalami penurunan.

“Kita lihat dari DKI Jakarta, ini kalau kita lihat secara time series, sebenarnya di DKI Jakarta itu BOR-nya sudah tempat turun loh, sampai di angka di bawah 50-60% di bulan Oktober,” kata Dewi.

“DKI Jakarta, dia sempat turun ini sekitaran di akhir Oktober, awal November kemudian bergerak naik kembali. Dan kalau kita lihat angka-angka yang interval per minggu rata-rata dalam satu minggu angka keterpakaian tempat tidurnya berapa? Dan ternyata memang sempat rata-rata di DKI Jakarta bahkan di angka 53,7% di pekan-pekan akhir Oktober. Kemudian naik dari 50%, ke 70%, kemudian ke 80%, terakhir di angka 86,7%,” ungkap Dewi.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4688 seconds (0.1#10.140)