Euforia Jokowi Divaksin Bisa Pulihkan Kepercayaan Investor dan Kerek Investasi

Kamis, 14 Januari 2021 - 16:06 WIB
loading...
Euforia Jokowi Divaksin Bisa Pulihkan Kepercayaan Investor dan Kerek Investasi
Dimulainya program vaksinasi nasional yang diawali oleh Presiden Jokowi diharapkan mampu kembali memberikan sentimen positif terhadap pemulihan ekonomi Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Program vaksinasi Covid-19 secara nasional telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa perwakilan masyarakat di Istana Merdeka, Rabu 13 Januari 2021, kemarin. Direktur Riset dan Program Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Surya Vandiantara menyatakan, dimulainya program vaksinasi nasional ini diharapkan mampu kembali memberikan sentimen positif terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

"Ketika berita vaksin covid-19 pertama kali tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 lalu, pasar merespon dengan sangat positif," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (14/1/2021).

Surya mengatakan, Jokowi divaksin mulai direspons positif oleh pasar keuangan yang ditunjukkan dengan penguatan nilai tukar rupiah ke angka 14.135 per Dollar AS (USD) pada tanggal 7 Desember. Raihan itu menguat 47 poin dibandingkan 4 Desember sebesar 14.182, hingga penguatan tertinggi terjadi pada tanggal 4 Januari yang menyentuh angka 13.903, menguat 279 poin.

Surya berharap, euforia pasca penyuntikan (injeksi) pertama vaksin kepada Presiden Jokowi, tentunya diharapkan dapat memberikan sentimen positif lebih besar terhadap pasar, jika dibandingkan euforia ketika vaksin pertama kali tiba di Indonesia. "Euforia kali ini diharapkan memberikan keyakinan kepada pasar bahwa pandemi covid-19 akan segera berakhir," tutur Analis ekonomi politik asal UIN Jakarta ini.



Lebih jauh lagi Surya mengatakan, euforia kali ini diharapkan mampu memberikan keyakinan kepada investor, atau setidaknya 'mengerek' kembali para investor baik dalam maupun luar negeri bahwa Indonesia mampu menghadapi pandemi covid-19 di tengah situasi ekonomi yang sedang lesu.

"Sehingga aliran dana bisa masuk ke berbagai sektor yang terdampak akibat pandemi. Terutama investasi ini diharapkan bisa merambah ke sektor ekonomi yang menyerap angkatan kerja tinggi," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)