Tempat Hiburan Malam Tutup karena PSBB, Bandar Narkoba Sasar Ruang-ruang Private

JAKARTA - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19 membuat tempat hiburan malam di Jakarta nyaris tutup sepanjang tahun 2020. Selama itu pula perubahan pengguna dan peredaran narkoba berubah.

Para pemadat, pengecer, hingga bandar mulai menyasar apartemen, rumah, kontrakan, hingga hotel, yang mereka jadikan lokasi menggunakan dan bertransaksi narkoba.

Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkap 557 kasus penyalahgunaan narkotika sepanjang 2020. Dari pengungkapan kasus itu, diketahui banyak terjadi perubahan modus pelaku. (Baca juga: Polisi Dalami Jaringan Pembuat Dodol, Susu, dan Kopi Oplosan Ganja)

“Ada 735 orang (yang diamankan), enam diantaranya merupakan produsen,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S Latuheru saat merilis kinerja jajarannya sepanjang 2020, Rabu (30/12/2020).

Audie melanjutkan, banyaknya pengguna dan bandar yang tertangkap tidak lepas dari peran masyarakat. Dari sejumlah kasus yang diungkap, semuanya diketahui berasal dari laporan masyarakat. (Baca juga: Gisel Rekam Adegan Ranjang dalam Kondisi Mabuk)

Sepanjang tahun ini sejumlah barang bukti narkoba yang diamankan terdiri atas 52 kilogram sabu, 664,5 kilogram ganja, 12.317 butir ekstasi, 11,5 kilogram tembakau sintesis, serta 5.431 butir obat golongan IV.

Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Ronaldo Maradona Siregar menambahkan, dalam kasus ini pihaknya menganalisis perubahan mencolok terjadi pada pengguna dan pengedar narkoba.

Saat tempat hiburan malam ditutup karena kebijakan PSBB, mereka beralih memakai dan mengedarkan narkoba di ruang-ruang private. (Baca juga: Polisi Tewas Tembak Diri di Depok, Anak Kritis Istri Luka Serius)

"Jadi menurut hasil pengungkapan kami, penggunaan narkoba tidak lagi di tempat hiburan tapi banyak di apartemen, hotel, dan rumah. Jadi ada perubahan modus operandi," tutup Ronaldo.