Belum Pernah Tertangkap, Begal dengan Modus Tukar Tas di KRL Marak Lagi

Kamis, 19 November 2020 - 21:19 WIB
loading...
Belum Pernah Tertangkap, Begal dengan Modus Tukar Tas di KRL Marak Lagi
Aksi begal dengan modus menukar tas di KRL Commuter Line kembali marak. Ironisnya para pelaku belum pernah ada yang tertangkap.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Perhatian bagi pengguna KRL Commuter Line di Jabodetabek. Aksi kriminalitas di dalam moda transportasi ini marak lagi. Modusnya, pelaku pura-pura sebagai penumpang. Mereka mengincar tas penumpang yang ditaruh di atas tempat duduk.

Pelaku mengambil tas penumpang saat pemiliknya lengah. Kejadian ini menimpa Sudarsono (46), Kamis (19/11/2020) siang tadi. Menurut penuturan korban, dirinya naik KRL dari Stasiun Depok Baru menuju Stasiun Gondangdia untuk menuju kantor tempatnya bekerja. Pria yang berprofesi sebagai wartawan KORAN SINDO ini naik KRL sekitar pukul 13.30 WIB.

“Saat naik, semua tempat duduk terisi. Akhirnya saya berdiri. Karena lumayan berat, tas saya taruh di rak yang berada di atas tempat duduk penumpang,” kata korban. (Baca: Begini Cara Pengusaha Rental Mobil Bongkar Kasus Penggelapan)

Saat kereta masuk Stasiun Tanjung Barat, penumpang yang berada persis di bawah tas korban turun. Lantas korban pun duduk di tempat duduk tersebut. Tanpa curiga, korban merogoh ponsel disaku bajunya. Korban pun asyik dengan ponselnya. Saat tiba di Stasiun Cawang, banyak penumpang yang naik dan turun dari kereta.

Saat itu, korban melihat ke atas, namun ternyata tasnya sudah raib. “Saya panik. Kata penumpang yang duduk di depan saya, tas saya diambil orang yang berdiri di dekat pintu kereta. Katanya dia turun di Stasiun Pasar Minggu Baru. Dan di tempat orang yang berdiri di dekat pintu tersebut ada tas hitam yang sudah belel. Tas belel itu kemungkinan milik pelaku,” kata Sudarsono.

Selanjutnya, korban turun di Stasiun Tebet melaporkan kejadian tersebut ke petugas stasiun. “Memang harus waspada, Pak. Akhir-akhir ini modus kejahatan tukar tas di dalam kereta mulai ada lagi. Padahal sudah beberapa lama tak ada laporan masuk ke kami. Mungkin karena penumpang mulai banyak lagi,” kata Rifqi, petugas PT Kereta Commuter Indonesia yang menerima laporan korban.

Dalam tas korban berisi kitab suci Alquran, kain sarung, paspor, baju batik, kunci rumah dan beberapa pakaian lainnya. Akibat dari kejadian tersebut, korban menunda rencananya pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. “Rencananya malam ini saya mau pulang kampung untuk menghadiri acara pernikahan familiku. Namun karena tasku diambil orang, mungkin besok saya baru pulang kampung,” katanya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2133 seconds (0.1#10.140)