Kapok Dipanggil Polisi, Wagub DKI: Acara Maulid Tidak Harus Berkerumun

Kamis, 19 November 2020 - 00:38 WIB
loading...
Kapok Dipanggil Polisi, Wagub DKI: Acara Maulid Tidak Harus Berkerumun
Wagub DKI Jakarta berharap pemanggilan sejumlah pejabat DKI ke Polda Metro Jaya akibat adanya kerumunan saat Maulid Nabi di Petamburan, bisa dijadikan pelajaran. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) berharap pemanggilan sejumlah pejabat DKI ke Polda Metro Jaya akibat adanya kerumunan saat Maulid Nabi di Petamburan, bisa dijadikan pelajaran.

"Ke depan mudah-mudahan peristiwa kemarin memberi pelajaran bagi kita semua bahwa kegiatan-kegiatan (seperti) maulid enggak harus dilakukan sebanyak-banyaknya, bisa dilakukan virtual, enggak mengurangi arti dan makna," ujar Ariza, Rabu (18/11/2020). (Baca juga: Wagub Ariza Sebut FPI Tak Minta Izin Maulid Nabi ke Pemprov DKI)

Menurut dia, keberhasilan melaksanakan acara maulid tidak diukur dari banyaknya peserta yang hadir, tapi diukur sejauh mana peserta bisa meneladani Rasulullah Muhammad SAW. Bisa dicontoh sejumlah teladan yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW di kehidupan sehari-hari.

"Rasulullah orang yang sangat bersih, sangat sehat. Rasulullah itu orang yang selalu makan makanan yang sehat dan bergizi, tidak musti mahal, makanan sehat itu banyak sekali, makanan yang halal itu penting. Kemudian, makan berhenti sebelum kenyang dan selalu puasa Senin-Kamis.Rasulullah itu selalu menjaga kebersihan dengan mandi, selalu berwudhu, selalu Suci. Kemudian Rasulullah itu selalu potong kuku, selalu gosok gigi Siwak dan lain-lain," bebernya. (Baca juga: Habis Diperiksa Polda, Anies Baswedan Malah Diganjar Penghargaan)

"Rasulullah itu harus diteladani di masa pandemi ini. Kita meneladani Rasulullah dengan hidup bersih dan hidup sehat dan hati juga harus bersih ,tidak boleh berprasangka, tidak boleh kita mentang-mentang dan sebagainya, kita harus adil," sambung Ariza.

Ke depan, Politisi Gerindra itu meminta agar kegiatan serupa dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. "Ketentuannya kan sudah diatur bahwa kegiatan kegiatan itu tidak boleh lebih dari 50 persen, menggunakan masker, harus ada pengecekan suhu, thermal gun. Kemudian ada perlengkapan pendukung, peralatan sarana dan prasarana seperti wastafel, hand sanitizer, dan lain-lain, jaga jarak, ada pembatas, ada traffic low dan sebagainya. Jadi semua harus diatur," tegasnya.

Ariza kembali menegaskan, makna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mengikuti teladan Rasulullah. "Kita senang warga Jakarta memiliki kecintaan luar biasa kepada Rasulullah. Mari kecintaan kita kepada Rasulullah kita implementasikan, kita wujudkan, kita realisasikan dengan mengikuti teladan Rasulullah SAW," tutupnya.

(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)