Akses Jalan ke Rumah Warga Ditutup karena Pasien Corona Berkeliaran, Ini Penjelasannya

Jum'at, 13 November 2020 - 09:57 WIB
loading...
Akses Jalan ke Rumah Warga Ditutup karena Pasien Corona Berkeliaran, Ini Penjelasannya
Jalan menuju rumah warga di RT 2 RE 18 Kelurahan Pancoran Mas Depok sempat ditutup.Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Jalan menuju rumah warga di RT 2 RE 18 Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok sempat ditutup. Pasalnya ada warga yang positif Corona namun yang bersangkutan masih keluar rumah. Namun jalan itu kini sudah dibuka kembali pada Kamis (12/11/2020). Pembukaan akses dilakukan langsung pengurus lingkungan RW18.

Ketua RW 18, Wahyudin mengatakan, sebelumnya jalan tersebut memang ditutup, karena ada salah satu warga yang dinyatakan positif Corona. Warga kesal karena yang bersangkutan kerap keluar rumah tanpa menggunakan masker. “Saya yang membuka langsung tadi sesudah maghrib semalam,” katanya, Jumat (13/11/2020).

Informasi yang diterimanya, warganya itu sudah dinyatakan sembuh. Namun yang bersangkutan tidak memberikan konfirmasi kepada pengurus RT. Padahal, pengurus lingkungan telah mendukung keluarga tersebut ketika melakukan isolasi mandiri. Pihaknya meminta agar warga kooperatif memberikan informasi.

“Kami ingin warga yang terkena Corona untuk memberikan laporan sehingga kami dapat menjalankan fungsi RW siaga dilingkungan kami kepada warga yang terkena Corona. Kami juga meminta warga terkena corona mematuhi aturan dan disiplin menjalani protokol kesehatan,” ucapnya. (Baca: Nostalgia saat di Riyadh, Calon Wali Kota Depok Silaturahmi ke Habib Rizieq Shihab)

Sementara itu, Lurah Pancoranmas, Suganda mengatakan, telah berkomunikasi langsung kepada pengurus lingkungan baik RT dan RW. Dirinya menyarankan untuk membuka akses jalan lingkungan di dekat rumah warga yang melakukan isolasi mandiri. Dirinya mendengarkan langsung alasan warga melakukan penutupan jalan.

“Warga melihat keluarga yang terkena Corona kurang disiplin melaksanakan protokol kesehatan, warga sudah mengingatkan namun tidak diindahkan sehingga warga melakukan hal itu guna menghindari penyebaran,” ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)