BNN Jakarta Selatan Komitmen Ubah Kawasan Manggarai Jadi Zona Hijau Narkoba
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Jakarta Selatan berkomitmen mengubah kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, menjadi zona hijau narkoba . Pasalnya, kawasan Manggarai sejauh ini disebut-sebut sebagai zona merah narkoba.
Kepala BNNK Jakarta Selatan, Dik Dik Kusnadi mengungkapkan, pihaknya berkomitmen mengubah kawasan Manggarai menjadi zona hijau narkoba. Pasalnya, kawasan Manggarai sejauh ini disebut-sebut sebagai zona merah narkoba.
"Sebelum masuk (tugas) di Jakarta Selatan ini, saya tanya pendataan yang kategori merah antara lain Manggarai, ini jadi fokus kami untuk melakukan upaya mengembalikan status Manggarai dari merah menjadi kuning, dari kuning menjadi hijau," ungkap Dik Dik pada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Menurutnya, dari data pengungkapan kasus BNN dan kepolisian tak sedikit kasus narkoba di kawasan Manggarai. Maka itu, salah upaya yang dilakukan dalam mengubah kawasan zona merah itu dengan mengajak warga Manggarai mendeklarasikan Manggarai Bersih Narkoba (Bersinar) yang melibatkan berbagai unsur di kelurahan Manggarai, baik masyarakat, kelurahan, maupun ormas.
"Narkoba masih marak karena rendahnya tingkat kepedulian dari berbagai kalangan masyarakat sehingga kita satukan ini betapa pentingnya kesadaran akan bahanya narkoba," tuturnya. (Baca: Heboh! Ular Kepala Hitam Muncul di Kloset Jongkok Rumah Warga)
Dia menerangkan, BNNK Jakarta Selatan pun memulai pengembalian status Manggarai dari zona merah ke hijau dengan melakukan tes urine, dimulai dari para pegawai Kelurahan Manggarai dan akan berlanjut ke warga. Dia pun berpesan manakala melihat perubahan perilaku pada seseorang, baik pegawai ataupun warga untuk segera di tes urine lantaran indikasi seseorang menggunakan narkoba bisa dilihat dari perubahan perilakunya.
"Narkoba tak kenal mengenal status dan kedudukan siapapun, kita semua bisa terancam dan saya yakin semuanya mau selamat dari bahaya narkoba. Namun, untuk menyelamatkan warga dari narkoba perlu peran semua pihak, tanpa terkecuali kelompok akademisi, pebisnis, ulama, dan masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, saking bahaya narkoba, satu kalimat doa agar bisa bebas dari narkoba perlu disematkan saat kita tengah berdoa pascaberibadah. Akibat narkoba, seseorang bisa meninggal dunia, kerugian materi, psikologis, dan lainnya."Menangani narkoba harus seperti menangani kebakaran, semuanya bergerak dan berupaya agar api itu padam," ucapnya.
Kepala BNNK Jakarta Selatan, Dik Dik Kusnadi mengungkapkan, pihaknya berkomitmen mengubah kawasan Manggarai menjadi zona hijau narkoba. Pasalnya, kawasan Manggarai sejauh ini disebut-sebut sebagai zona merah narkoba.
"Sebelum masuk (tugas) di Jakarta Selatan ini, saya tanya pendataan yang kategori merah antara lain Manggarai, ini jadi fokus kami untuk melakukan upaya mengembalikan status Manggarai dari merah menjadi kuning, dari kuning menjadi hijau," ungkap Dik Dik pada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Menurutnya, dari data pengungkapan kasus BNN dan kepolisian tak sedikit kasus narkoba di kawasan Manggarai. Maka itu, salah upaya yang dilakukan dalam mengubah kawasan zona merah itu dengan mengajak warga Manggarai mendeklarasikan Manggarai Bersih Narkoba (Bersinar) yang melibatkan berbagai unsur di kelurahan Manggarai, baik masyarakat, kelurahan, maupun ormas.
"Narkoba masih marak karena rendahnya tingkat kepedulian dari berbagai kalangan masyarakat sehingga kita satukan ini betapa pentingnya kesadaran akan bahanya narkoba," tuturnya. (Baca: Heboh! Ular Kepala Hitam Muncul di Kloset Jongkok Rumah Warga)
Dia menerangkan, BNNK Jakarta Selatan pun memulai pengembalian status Manggarai dari zona merah ke hijau dengan melakukan tes urine, dimulai dari para pegawai Kelurahan Manggarai dan akan berlanjut ke warga. Dia pun berpesan manakala melihat perubahan perilaku pada seseorang, baik pegawai ataupun warga untuk segera di tes urine lantaran indikasi seseorang menggunakan narkoba bisa dilihat dari perubahan perilakunya.
"Narkoba tak kenal mengenal status dan kedudukan siapapun, kita semua bisa terancam dan saya yakin semuanya mau selamat dari bahaya narkoba. Namun, untuk menyelamatkan warga dari narkoba perlu peran semua pihak, tanpa terkecuali kelompok akademisi, pebisnis, ulama, dan masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, saking bahaya narkoba, satu kalimat doa agar bisa bebas dari narkoba perlu disematkan saat kita tengah berdoa pascaberibadah. Akibat narkoba, seseorang bisa meninggal dunia, kerugian materi, psikologis, dan lainnya."Menangani narkoba harus seperti menangani kebakaran, semuanya bergerak dan berupaya agar api itu padam," ucapnya.
(hab)