Antisipasi Resesi, Pemkot Bogor Fokuskan Anggaran untuk Lima Program

Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:47 WIB
loading...
Antisipasi Resesi, Pemkot Bogor Fokuskan Anggaran untuk Lima Program
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BOGOR - Dampak ekonomi akibat Covid-19 semakin terasa memasuki delapan bulan Pandemi di Indonesia. Berdasarkan penelitian World Bank, secara nasional dipastikan Indonesia mengalami resesi ekonom i di kuartal IV/2020. Hal ini akibat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dua kali di angka negatif.

"Kemarin minusnya 5,23 persen dan diprediksi pertumbuhan ekonomi belum menunjukkan angka positif, jadi kemungkinan akan mengalami resesi, yang berarti harus ada antisipasi," ujar Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi, Selasa (26/10/2020). (Baca juga: PSBB Proposional Bogor, Depok dan Bekasi Diperpanjang hingga 25 November 2020)

Rudy mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor turut mengantisipasi terjadinya resesi dengan membuat arah kebijakan anggaran 2021 yang fokus pada recovery di sisi ekonomi yang terdampak Covid-19.

Di 2021, anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) diarahkan pada lima program di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, pendidikan, serta program prioritas, yang tercantum di RPJMD dan janji wali kota.

"Fokusnya akan kesitu, bagaimana meningkatkan ekonomi dengan multiplayer effect atau daya ungkit yang diintervensi memberikan dampak besar ke masyarakat," jelas Rudy.

Dalam anggaran perubahan tahun ini sebenarnya sudah mulai dilakukan pemulihan ekonomi, yakni melalui dana insentif daerah khusus dari Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp11 miliar dan dana tambahan berupa bantuan Rp73 miliar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang khusus ditujukan untuk pemulihan ekonomi di sektor jasa hotel dan restoran. (Baca juga: Ditembaki Stimulus, Ekonomi RI Baru Bisa Meroket Tahun Depan)

"PDRB Kota Bogor yang besar dari pajak hotel dan restoran. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan dana hibah yang juklak juknisnya jelas untuk hotel dan restoran. Saat ini masih disusun Disparbud Kota Bogor," imbuhnya.

Meski begitu, lanjut Rudy, masih ada angin segar untuk Kota Bogor dan Indonesia memulihkan ekonomi. Hal ini berdasarkan pemaparan World Bank ada beberapa hal sudah menunjukkan arah perbaikan dari sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, dan lainnya.

"Jika masyarakat kembali mendapatkan pekerjaan, memulai kembali usahanya, kembali masuk kerja setelah di rumahkan dan masyarakat sudah beraktivitas, itu yang disebut ada perbaikan dari sisi ekonomi dan dari sisi peluang," pungkas Rudy.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1889 seconds (0.1#10.140)